Modal ventura adalah investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Sementara perusahaan modal ventura adalah lembaga keuangan bukan bank yang melakukan investasi berisiko tinggi ke perusahaan baru yang menjanjikan. Jadi, perusahaan modal ventura ini bergerak dengan mengumpulkan dana dari lembaga pemilik dana atau orang kaya, kemudian menanamkan modal ke perusahaan.
Seiring dengan menjamurnya perusahaan rintisan baru di Indonesia, maka kebutuhan modal ventura pun semakin meningkat. Beberapa perusahaan modal ventura yang muncul benar-benar didirikan dengan misi untuk menyalurkan dana pada berbagai startup. Sementara investor lainnya adalah perusahaan yang merupakan pengembangan bisnis atau anak usaha dari perusahaan besar yang sudah ada.
East Ventures
East Ventures adalah perusahaan modal ventura yang didirikan pada 2010 oleh Willson Cuaca dan dua managing partner yang berbasis di Jepang, Batara Edo dan Taiga Matsuyama. Keunggulan East Ventures sebagai perusahaan investasi adalah kecepatan mencapai kesepakatan. Sebagai contoh, kesepakatan dengan Tokopedia dalam waktu 48 jam, dan investasi di Kudo dalam satu malam.
Beberapa perusahaan yang telah didanai East Ventures antara lain 99.co, ShopBack, Warung Pintar, Fore Coffee , dan The Fit Company. Secara total, East Venturs sudah berinvestasi pada 138 perusahaan di Asia Tenggara. Menurut catatan Techinasia.com, perusahaan-perusahaan yanga da dalam daftar portofolio East Ventures telah berhasil menggalang sebesar US$ 3,5 miliar.
Grup Emtek
PT Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek) didirikan tahun 1983. Awalnya, perusahaan ini menyediakan layanan komputer pribadi. Kini, Emtek telah berkembang menjadi kelompok perusahaan dengan tiga divisi utama, yaitu media, telekomunikasi dan solusi TI, serta konektivitas.
Pada 2012, Emtek mengembangkan bisnis dengan mendirikan Kreatif Media Karya (KMK) Online. KMK berinvestasi di beberapa startup seperti Bukalapak, HijUp, Kudo, Doku, Espay, Dana, Bobobobo, dan PropertyGuru.
Softbank
Grup Softbank adalah perusahaan akselerasi asal Jepang yang bergerak di bidang suku cadang komputer. Perusahaan yang didirikan oleh Masayoshi Son pada 1981 ini kemudian berekspansi ke bidang telekomunikasi, e-commerce, teknologi, keuangan, dan media. Pada 2016, perusahaan juga mendirikan wadah investasi di sektor teknologi, Vision Fund.
Softbank telah mendanai berbagai startup di seluruh dunia. Di Indonesia, Softbank berinvestasi di Grab, Tokopedia, OYO, KLOOK, Alodokter, Shopback, Ajaib, Moka, Cohive, dan Funding Societies (Modalku). Pada Juli 2019, CEO Softbank Masayoshi Son bertemu Presiden Joko Widodo dan menyatakan ketertarikannya memberikan suntikan dana untuk pengembangan mobil listrik. Son juga menyebut akan berinvestasi US$ 2 miliar melalui Grab.
MDI Ventures
PT Metra Digital Investama (MDI Ventures) adalah perusahaan inisiatif modal ventura yang merupakan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Perusahaan yang berdiri sejak 2016 tersebut telah menngelontorkan investasi sebesar US$ 160 juta. Investasi tersebut berasal dari Tekom Group, Telkomsel, dan pihak eksternal. Pendanaan MDI Ventures berfokus pada perusahaan dengan pertumbuhan tinggi, memberikan layanan terbaik seperti iklan digital solusi pembayaran, komputasi awan, Big Data, layanan media, aplikasi mobile, dan e-commerce.
Hingga 2019, MDI Ventures sudah menanamkan modal pada 34 perusahaan rintisan di sepuluh negara di Asia Tenggara, Asia Pasifik, dan Amerika Serikat. Beberapa perusahaan yang mendapat pendanaan antara lain Kredivo, Sonar, Kofera, Kredivo, Acommerce, Geniee, Whispir, dan Lotus Flare.
Kejora Ventures
Pada 2019, Kejora Ventures menggalang inisiatif pemodalan lanjutan dengan perusahaan asal Korea Selatan, Intervest co. Perusahaan berhasil menghimpun US$ 100 juta yang rencananya akan dibagi ke beberapa inisiatif pendanaan startup tahap menengah. Sebastian Togelang selaku Partner Kejora Ventures pernah menyebut bahwa perusahaan melihat peluang pendanaan di sektor layanan keuangan, logistik, dan teknologi pendidikan.
GDP Venture
Beberapa perusahaan yang sudah mendapat dana dari GDP Venture antara lain Blibli.com, Tiket.com, Gojek, Beritagar, IDN Media, Kurio, Kumparan, Halodoc, dan Qlue. Pada 2019, GDP Venture juga mengucurkan dana untuk perusahaan berbasis kecerdasan buatan, Prosa.ai.
Ideosource
Ideosource adalah perusahaan modal ventura yang didirikan oleh Andi S. Boediman dan Edward Ismawan Chamdani. Keduanya adalah orang-orang yang sudah malang-melintang di dunia teknologi, media, dan telekomunikasi di Indonesia. Strategi investasi Ideosource adalah mendanai perusahaan baru yang inovatif, unik dan menjadi jawaban untuk masalah lokal, serta perusahaan yang mampu mengubah pasar offline menjadi online. Sementara untuk investasi tahap akhir, Ideosource mencari perussahaan yang telah menjadi nomor satu di bidangnya.
Perusahaan modal ventura ini tercatat telah berinvestasi di sejumlah usaha yang bergerak di sektor media dan e-commerce, seperti Kapanlagi Network, Female Daily Network, Orori, 8wood, Bhineka, Touchten, Efishery, dan Stockbit. Pada 2019, Ideosource membidik lima perusahaan rintisan baru. Rencana alokasi investasi berkisar antara Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar untuk setiap perusahaan.
CyberAgent Ventures (CAV)
CyberAgent Ventures adalah perusahaan modal ventura asal Jepang yang telah menanamkan modal ke berbagai perusahaan di Asia. CAV masuk ke Indonesia pada 2011. Pada dua tahun pertama keberadaannya di Indonesia, CAV berinvestasi di Tokopedia dan toko perlengkapan bayi online, Bilna.
Perusahaan Indonesia yang mendapat pendanaan dari CAV memang tidak terlalu banyak. Menurut manager investasi CAV di Indonesia, Steven Vanada dan Liauw Oswin Liandow, CAV punya pertimbangan sendiri sebelum berinvestasi. Pertimbangan utama CAV sebelum menanamkan modal di satu perusahaan adalah ukuran pasar, orang-orang dalam tim bisnis, dan strategi perusahaan serta keunikan perusahaan.
Strive
Strive adalah perusahaan modal ventura gabungan Jepang dan Singapura yang sebelumnya dikenal dengan nama Gree Venture. Perusahaan ini telah berhasil menggalang dana mencapai US$ 130 juta untuk inisiatif pemodalan. Beberapa perusahaan yang ikut dalam penggalangan dana tersebut adalah SME Support Japan, Mizuho Financial Group, dan Gree Inc. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk berinvestasi tahap awal di perusahaan yang bergerak di bidang businesss-to-business.
Di Indonesia, Strive bekerjasama dengan Salim Group dan mendirikan program akselerator Startup yang disebut Skala. Pada awal 2019, Skala telah meloloskan enam startup gelombang pertama yang berhak mendapat pendampingan mentroship dan investasi senilai US$ 30 ribu. Startup tersebut adalah Atenda, Callista, Storial.co, Noompang, Magalarva, dan Nusatalent. Sepanjang perjalanannya di Indonesia, Strive sudah berinvestasi di Bukalapak, Kudo, Ayopop, Berrybenka, dan Urbanindo.
500 Startups
500 Startups adalah perusahaan modal global yang berkantor di Silicon Valley. Dengan kekuatan modal lebih dari US$330 juta, perusahaan telah berinvestasi di 60 negara. Beberapa perusahaan yang mendapat pendanaan dari 500 Startups antara lain Grab, Udemy, Intercom, dan Viki. Di Indonesia, 500 Startups telah berinvestasi di Bukalapak, Alodokter, Bro.do, Kudo, HijUp, dan Kredivo.
Pada 2017, 500 Startups menggelontorkan Rp 650 miliar ke 250 startup di Asia Tenggara. Khusus untuk Indonesia, 500 Startups menyasar 100 perusahaan yang memberikan layanan penunjang untuk kelompok ekonomi menengah. Setiap perusahaan bisa mendapat suntikan dana sekitar US$ 50 ribu hingga US$ 250 ribu.
Dengan perusahaan modal ventura yang aktif berinvestasi di Indonesia, maka startup di dalam negeri akan tumbuh dan berkembang. –Qerja