Jika perusahaan-perusahaan startup di bidang transportasi, akomodasi dan wisata mengalami penurunan akibat Covid-19, tidak demikian dengan startup bidang kesehatan dan e-commerce yang mengalami pergerakan cukup stabil dan mendulang untung cukup tinggi.
Nuraini Razak, VP of Corporate Communication Tokopedia, sebagaimana diungkapkannya pada Katadata, menyebut angka penjualan di kategori kesehatan, keperluan rumah tangga, hobi, serta makanan dan minuman meningkat signifikan.
Sebagaimana dilansir CNBC Indonesia, Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak mengalami kenaikan permintaan penjualan sembako hingga 400 persen, seminggu pasca-status PSBB diumumkan pemerintah, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,1 miliar.
Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Aditya Maulana Noverdi, Public Relations Lead Shopee, “Ada peningkatan terhadap pencarian barang-barang kebutuhan esensial di kategori Kesehatan dan barang-barang kebutuhan sehari-hari.”
Hal serupa juga disampaikan oleh Head Corporate Communications Bukalapak, Intan Wibisono yang mengatakan “Sebelumnya barang-barang elektronik dan rumah tangga adalah yang paling dicari di Bukalapak. Namun seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan perlindungan kesehatan dan alat penunjang kesehatan, bahan pokok serta alat pendukung bekerja dari rumah.”
Situasi yang sama tak hanya berlaku di Indonesia. Menurut riset Choueiri Group, firma analisis bisnis yang berkantor pusat di Dubai, terjadi peningkatan pembelian sembako secara online di Arab Saudi. Sebelum pandemi muncul, hanya 6 persen populasi Arab Saudi yang membeli sembako secara online. Namun, di bulan April kemarin, 55 persen populasi Saudi membeli kebutuhan pokoknya secara online. Peralihan dari berbelanja fisik ke online itu dinikmati terutama oleh BinDawood dan Danube, platform e-commerce di Arab Saudi.