Belum lama ini Hukumonline mendapatkan pendanaan seri A lanjutan dari investor asal Amerika Serikat (AS) Emerging Media Opportunity Fund (EMOF). Tambahan modal itu nantinya akan digunakan Hukumonline untuk mengembangkan lebih banyak produk mereka.
Hukumonline merupakan perusahaan startup pemberi layanan hukum berbasis digital (legaltech) yang didirikan pada tahun 1999 oleh sekelompok praktisi hukum dan aktivis reformasi hukum muda. Produk dan layanan yang diberikan oleh Hukumonline di antaranya berupa portal berita, basis data hukum yang komprehensif dan terintegrasi, penyelenggaraan seminar dan acara diskusi peraturan perundang-undangan. Hukumonline memberikan akses gratis pada publik dan produk berbayar untuk korporasi.
EMOF dikelola oleh MDIF, organisasi nirlaba asal New York, Amerika Serikat (AS). EMOF sejauh ini sudah memberikan pendanaan ke 117 perusahaan media di 41 negara, dengan total sekitar Rp 3,1 triliun.
“Tim Hukumonline terus mengembangkan produk dan layanan media digital inovatif,” kata Wakil CEO Media Development Investment Fund (MDIF) Mohamed Nanabhay, Senin (3/2).
Tak hanya Hukumonline sebagai induk perusahaan, anak usaha Hukumonline, Justika juga mendapat pendanaan pra-seri A pada awal 2019. Assegaf Hamzah & Partners (AHP) yang merupakan salah satu firma hukum di Indonesia pun turut serta dalam putaran pendanaan tersebut.
Justika merupakan startup marketplace jasa hukum yang memiliki basis data ratusan advokat dan sudah menerima ratusan aduan kasus hingga saat ini. Justika menyediakan platform konsultasi telepon otomatis, dengan harga yang kompetitif, akses cepat, dan praktis karena menggunakam teknologi.
Sedangkan AHP berdiri pada tahun 2001, dan sudah memiliki lebih dari 140 fee earners. AHP dikenal sebagai firma hukum yang inovatif. Hal ini diperkuat dengan perhargaan “The Most Innovative Law Firm” oleh IFLR Asia Awards di tahun 2018.
Berdasarkan data Asosiasi ASEAN Legaltech pada 2019, ada 88 perusahaan legaltech terdaftar di Asia Tenggara. Sebanyak 25 di antaranya berbasis di Singapura dan 21 di Indonesia.