Kevin Mayer, salah satu petinggi Walt Disney Co. yang sebelumnya memimpin unit streaming Disney+ mengundurkan diri untuk menjadi bos salah satu media sosial yang kini tengah populer. Ia telah ditunjuk sebagai Chief Executive Officer Tiktok dan Chief Operation Officer ByteDance Technology Co, perusahaan induk Tiktok yang bermarkas di Cina.
Tiktok merupakan sebuah aplikasi media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk memposting video pendek dengan efek khusus. Aplikasi yang dilengkapi fitur stiker, filter, dan augmented reality ini menjadi aplikasi keempat yang paling banyak diunduh di dunia pada tahun 2018, bahkan mengalahkan Instagram dan Snapchat. Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan obyek-obyek maya yang ada dan dihasilkan (generated) oleh komputer dengan benda-benda yang ada di dunia nyata sekitar kita, dan dalam waktu yang nyata.
Pandemi Covid-19 yang membuat orang harus berdiam diri di rumah masing-masing ternyata turut berperan meningkatkan popularitas Tiktok. Semakin banyak orang yang membuat video lucu atau pengalaman menarik mereka selama karantina.
Berasal dari Cina, ternyata Tiktok memicu kekhawatiran beberapa politisi Amerika Serikat. Salah satu alasannya ialah ByteDance, perusahaan induk Tiktok, memungkinkan pemerintah Cina untuk melakukan penyensoran dan pengumpulan data penggunanya. Namun tuduhan itu telah dibantah oleh ByteDance.
Dua senator AS telah menyodorkan rancangan undang-undang yang akan melarang seluruh pegawai pemerintahan federal untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi Tiktok. Hal ini dilakukan karena aplikasi berbasis video tersebut dianggap menjadi ancaman untuk keamanan nasional.
ByteDance pun mengambil langkah dengan memisahkan Tiktok dari banyak bisnisinya di Cina untuk meredakan kekhawatiran tersebut, termasuk salah satunya merekrut jajaran eksekutif yang baru. Sebelum merekrut Kevin Mayer, ByteDance sebelumnya telah menunjuk Erich Andersen, eks intellectual property chief Microsoft, untuk menjadi global general counsel dan Vanessa Pappas, ekesekutif veteran Youtube, untuk menjanalan operasional bisnisnya di AS.
Selain memimpin unit streaming Disney, Mayer selama ini juga mengelola investasi streaming perusahaan lain, seperti Hulu, Hotstar, dan layanan streaming olahraga ESPN plus. Mayer juga dianggap sebagai tokoh kunci dalam akuisisi Disney terhadap Lucasfilm, Pixar, dan Marvel. Mulai 1 Juni 2020, Mayer akan secara resmi bergabung dengan ByteDance.