Masayoshi Son, Pendiri dan Chief Executive SoftBank Group mengingatkan para investor akan ada potensi 15 startup unicorn yang didanainya bangkrut gara-gara krisis kesehatan virus corona Covid-19. Namun Masayoshi enggan menyebutkan nama-nama perusahaan yang mengalami kerugian tersebut, seperti dilansir dari CNBC TV 18, Rabu (12/5).
SoftBank melakukan investasi pada startup unicorn melalui Vision Fund. Unit investasi ini telah menginvestasikan sekitar US$75 miliar ke 88 startup unicorn. Namun sayang investasi di startup unicorn ini sudah turun nilainya menjadi US$69,9 miliar.
Vision Fund sendiri mencatatkan kerugian sebesar US$18 miliar karena memburuknya kinerja startup unicorn terutama Uber Technologies dan WeWork. WeWork sendiri bahkan menyebabkan perusahaan rugi hingga US$10 miliar. Valuasi WeWork sudah terjun bebas dari US$47 miliar pada Januari 2018, hingga kini tinggal US$2,9 miliar.
Sebelumnya Masayoshi Son menyebut investasi SoftBank di WeWork sebagai sebuah kebodohan. SoftBank dilaporkan berinvestasi US$18 miliar di Startup co-working space ini.
“Bodoh sekali saya berinvestasi di WeWork. Saya salah,” ujar Masayoshi Son dalam analis meeting seperti dilansir dari Business Insider, Selasa (19/5).
Masayoshi Son mengatakan ke depan SoftBank akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati pada investasi masa depan maupun investasi saat ini.
Mengutip CBInsights, Di Asia Tenggara, Selain kepada Uber Technologies dan WeWork, SoftBank juga melakukan investasi pada Tokopedia, Qerja, Dealoka, Alodokter, TechinAsia, dan Grab Holdings.
(Indonesiatech)