Era new normal setelah pandemi virus corona diprediksi akan meningkatkan penggunaan internet. Hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan yang beralih menggunakan teknologi digital yang meminimalisir kontak fisik. Seperti jual beli melalui e-commerce dan silaturahmi menggunakan aplikasi digital.
Hilangnya fungsi tempat kerja yang berubah menjadi bekerja dari rumah atau work from home pun menjadi salah satu penyebab meningkatnya penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Telkomsel mencatat peningkatan trafik payload untuk layanan berbasis internet sebanyak 5% selama pandemi Covid-19 ini. Khusus untuk belajar daring, trafik bahkan meningkat 236%. Hal serupa juga dicatat provider 3 Indonesia.
Trafik internet pada masa awal work from home meningkat 15%-20% dibanding saat sebelumnya. Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia, M Buldansyah mengatakan, penyumbang terbanyak peningkatan trafik internet adalah aplikasi WhatsApp, YouTube, Facebook, dan gim Mobile Legend.
Kementerian Keuangan adalah salah satu lembaga pemerintahan yang sudah berencana memaksimalkan teknologi digital masa new normal mendatang. Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengeluarkan Keputusan Menteri Nomor 223/KMK.1/2020 tentang flexible working space (FWS) yang mewajibkan perusahaan untuk mempekerjakan karyawannya secara daring.
Akan tetapi, penggunaan teknologi digital memiliki risiko tindakan kriminal siber, misalnya pencurian data. Hal ini sempat menimpa e-commerce Tokopedia, Bukalapak, dan Bhinneka selama periode work from home.
Peneliti Keamanan Amnesty Tech, Etienne Maynier mengatakan, lebih lama di internet berarti mengekspose lebih banyak informasi personal. Maka, yang dibutuhkan adalah mengatur ulang setelan privasi di aplikasi dan mesin pencari. Pengguna dapat membatasi data yang bisa dilihat Google seperti informasi lokasi dan riwayat pencarian dengan mendeaktivasinya.
Untuk media sosial seperti Facebook, bisa dengan membatasi menggunggah hal-hal pribadi seperti foto dan lokasi. Begitupun bisa membatasi jumlah orang-orang yang melihat unggahan Anda. Selain itu, perlu juga untuk memperbaharui perangkat lunak dan aplikasi gawai secara berkala.
“Jika Anda menggunakan versi lama di perangkat lunak dan aplikasi, maka akan terjadi bugs atau kesalahan yang membuat gawai rentan,” ujar Maynier.
(Indonesiatech)