Saat-saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Robot menjadi media yang berguna dalam melakukan beragam kegiatan. Dikutip dari The Guardian, Minggu (31/5), berikut adalah 5 robot yang dinilai telah membantu manusia menangani penyebaran Covid-19.
Starship Technologies
Satu kota di Inggris bernama Milton Keynes memiliki robot yang membantu manusia di kala manusia tidak bisa keluar rumah saat pandemi Covid-19. Robot tersebut berupa mobil beroda enam yang berfungsi mengirimkan makanan serta belanjaan kecil lainnya ke penduduk setempat.
Luasnya jalur sepeda di kota tersebut dinilai ideal bagi robot setinggi lutut yang bergerak dengan kecepatan 6 kilometer per jam ini. Perusahaan juga menggratiskan biaya pengiriman untuk pekerja kesehatan nasional selama krisis.
Boston Dynamics
Boston Dynamics robot berbentuk anjing yang dilengkapi dengan sejumlah kamera dan sensor untuk mendeteksi pelanggar serta menyampaikan kembali peringatan yang telah diberitahukan sebelumnya. Pemerintah setempat menegaskan robot berkaki empat tersebut bukan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
UVD Robots
Di China, robot bernama UVD Robots dikerahkan untuk menyemprotkan disinfektan di rumah sakit. Robot buatan Denmark tersebut dapat menyebarkan sinar ultraviolet (UV) berkekuatan cukup besar yang mampu menghancurkan DNA ataupun RNA mikroorganisme. Robot ini dilengkapi sensor sehingga tidak akan berfungsi jika ada manusia di sekitarnya.
Zora Bots
Robot antiepidemik buatan perusahaan Belgia bernama Zora Bots juga berjasa melawan pandemi Covid-19. Robot-robot tersebut dapat mengukur temperatur pasien, mengidentifikasi orang yang tidak mengenakan masker, dan memonitor aktivitas abnormal dari suara dan penampilan manusia.
Robot-robot tersebut juga digunakan untuk mengirimkan obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya bagi pasien positif Covid-19.
OhmniLabs
Di Jepang, robot dengan fungsi menggantikan para pelajar yang sedang dikarantina untuk hadir dalam seremoni kelulusan mereka. Robot telepresence yang menggunakan komputer tablet di bagian wajah tersebut, terbungkus dengan pakaian akademik. Pelajar tinggal menggunakan aplikasi Zoom untuk menerima tanda kelulusan melalui fitur video call.
(Indonesiatech)