Layanan pesan antar makanan saat masa kenormalan baru menjadi lebih kompetitif. Pasalnya, fitur layanan tersebut kini tak hanya tersedia melalui aplikasi besutan Gojek dan Grab saja, tetapi juga mulai diikuti perusahaan digital lain. Perusahaan teknologi digital seperti Google, Instagram, Shopee, Tokopedia, hingga DANA juga mulai ikut menyediakan layanan serupa.
Jefri R Sirait, Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) mengatakan, era new normal akan mendorong semua perusahaan untuk berinovasi dan mempertahankan bisnis mereka.
“Sehingga, tren (food delivery) bisa menjadi equal environment dalam berkompetisi. Karena secara prinsip, masyarakat yang terdampak pandemi corona telah mengalami perubahan perilaku,” ujar Jefri, Rabu (3/6).
Selaras dengan Jefri, CEO MDI Ventures Donald Wihardja berpendapat bahwa tren food delivery memang semakin meningkat di masa pandemi ini. Begitu pula hingga era new normal yang akan datang.
Menurutnya, saat ini banyak restoran yang sudah beradaptasi dan fokus melayani pemesanan online. Padahal, sebelum masa pandemi, dari 100 pesanan yang dilayani, 95 orang diasumsikan lebih memilih makan di tempat sedangkan hanya 5 lainnya memilih melalui layanan GoFood atau GrabFood.
Dengan kenaikan permintaan ini, menurut Donald, tentunya banyak restoran yang mempertanyakan tentang nilai (rate) dari layanan seperti GoFood atau GrabFood.
“Akibatnya banyak startup lain menawarkan alternatif, baik sebagai cara mengambil order lain, ataupun cara mengantar, atau dua-duanya,” kata Donald, Rabu (3/6). “Dari kami, tren ini menciptakan kompetisi yang bagus dan kita baru akan tahu siapa yang bisa menang di masa depan,” lanjutnya.
Selain Gojek dan Grab, startup teknologi finansial (fintech) DANA meluncurkan fitur belanja kebutuhan barang, makanan, dan minuman home shopping sejak ramadan lalu. Pandemi Covid-19 pun menyebabkan pengguna DANA melonjak. Layanan home shopping tersebut dibuat untuk memfasilitasi pengguna untuk berbelanja kebutuhan ramadan dan lebaran di tengah pandemi corona.
Tak hanya itu, Instagram pun merilis stiker ‘Dukung UKM’ untuk turut membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemilik akun Instagram bisnis bisa menggunakan stiker tersebut untuk promosi. Layanan ini bukan menjadi pesaing Gojek dan Grab, tetapi justru mendukung.
Ada pula Google yang mengembangkan fitur Google Maps akibat pandemi. Melalui aplikasi tersebut kini memungkinkan pengguna untuk memesan makanan, lalu mengambilnya langsung ke restoran tanpa antre atau lewat jasa pengiriman.
Riset Nielsen Singapura pada 2019 menunjukkan, sekitar 58% masyarakat Indonesia membeli makanan siap santap (fast food) melalui aplikasi secara online melalui smartphone. Rata-rata masyarakat membeli makanan siap santap melalui aplikasi pesan-antar makanan dari smartphone secara online sebanyak 2 kali per minggu.
(Indonesiatech)