• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home Startup

Era ‘New Normal’ Diprediksi Layanan Pesan Antar Perusahaan Digital Bersaing Ketat

Kamis - 4 Juni, 2020
0 0
Era ‘New Normal’ Diprediksi Layanan Pesan Antar Perusahaan Digital Bersaing Ketat

www.cnet.com

Share on FacebookShare on Twitter

Layanan pesan antar makanan saat masa kenormalan baru menjadi lebih kompetitif. Pasalnya, fitur layanan tersebut kini tak hanya tersedia melalui aplikasi besutan Gojek dan Grab saja, tetapi juga mulai diikuti perusahaan digital lain. Perusahaan teknologi digital seperti Google, Instagram, Shopee, Tokopedia, hingga DANA juga mulai ikut menyediakan layanan serupa.

Jefri R Sirait, Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) mengatakan, era new normal akan mendorong semua perusahaan untuk berinovasi dan mempertahankan bisnis mereka.

ArtikelTerkait

Cegah Terjadinya Resesi, Startup dan UMKM Harus Go Digital

Kolaborasi dengan Likee, Grab Gelar Konser Amal Online

Ikuti Arahan OJK, Akulaku Restrukturisasi Pinjaman Senilai Rp47,3 Miliar

“Sehingga, tren (food delivery) bisa menjadi equal environment dalam berkompetisi. Karena secara prinsip, masyarakat yang terdampak pandemi corona telah mengalami perubahan perilaku,” ujar Jefri, Rabu (3/6).

Selaras dengan Jefri, CEO MDI Ventures Donald Wihardja berpendapat bahwa tren food delivery memang semakin meningkat di masa pandemi ini. Begitu pula hingga era new normal yang akan datang.

Menurutnya, saat ini banyak restoran yang sudah beradaptasi dan fokus melayani pemesanan online. Padahal, sebelum masa pandemi, dari 100 pesanan yang dilayani, 95 orang diasumsikan lebih memilih makan di tempat sedangkan hanya 5 lainnya memilih melalui layanan GoFood atau GrabFood.

Dengan kenaikan permintaan ini, menurut Donald, tentunya banyak restoran yang mempertanyakan tentang nilai (rate) dari layanan seperti GoFood atau GrabFood.

“Akibatnya banyak startup lain menawarkan alternatif, baik sebagai cara mengambil order lain, ataupun cara mengantar, atau dua-duanya,” kata Donald, Rabu (3/6). “Dari kami, tren ini menciptakan kompetisi yang bagus dan kita baru akan tahu siapa yang bisa menang di masa depan,” lanjutnya.

Selain Gojek dan Grab, startup teknologi finansial (fintech) DANA meluncurkan fitur belanja kebutuhan barang, makanan, dan minuman home shopping sejak ramadan lalu. Pandemi Covid-19 pun menyebabkan pengguna DANA melonjak. Layanan home shopping tersebut dibuat untuk memfasilitasi pengguna untuk berbelanja kebutuhan ramadan dan lebaran di tengah pandemi corona.

Tak hanya itu, Instagram pun merilis stiker ‘Dukung UKM’ untuk turut membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemilik akun Instagram bisnis bisa menggunakan stiker tersebut untuk promosi. Layanan ini bukan menjadi pesaing Gojek dan Grab, tetapi justru mendukung.

Ada pula Google yang mengembangkan fitur Google Maps akibat pandemi. Melalui aplikasi tersebut kini memungkinkan pengguna untuk memesan makanan, lalu mengambilnya langsung ke restoran tanpa antre atau lewat jasa pengiriman.

Riset Nielsen Singapura pada 2019 menunjukkan, sekitar 58% masyarakat Indonesia membeli makanan siap santap (fast food) melalui aplikasi secara online melalui smartphone. Rata-rata masyarakat membeli makanan siap santap melalui aplikasi pesan-antar makanan dari smartphone secara online sebanyak 2 kali per minggu.

(Indonesiatech)

Tags: Covid-19e-commerce startupsfacebookGojekGoogleGrabInstagramStartupTokopedia
Next Post
Alami Stres dan Gangguan Kesehatan, Uzi Atlet Game Profesional Asal China Pensiun Dini

Alami Stres dan Gangguan Kesehatan, Uzi Atlet Game Profesional Asal China Pensiun Dini

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Kolaborasi dengan Likee, Grab Gelar Konser Amal Online

    Kolaborasi dengan Likee, Grab Gelar Konser Amal Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cegah Terjadinya Resesi, Startup dan UMKM Harus Go Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Investor Hendak Ambil Alih, TikTok Dihargai Rp 732 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peluang Semakin Besar, Kemenparekraf Dorong Pengusaha Kuliner Menjadi Startup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dampak Pandemi, E-Commerce Fashion Sorabel Gulung Tikar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • Investor Hendak Ambil Alih, TikTok Dihargai Rp 732 Triliun
  • Peluang Semakin Besar, Kemenparekraf Dorong Pengusaha Kuliner Menjadi Startup
  • Cegah Terjadinya Resesi, Startup dan UMKM Harus Go Digital
  • Kolaborasi dengan Likee, Grab Gelar Konser Amal Online
  • Tekanan dari AS Meningkat, Kepala AI ByteDance Tinggalkan Perusahaan
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In