• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home investor

Investasi Facebook dan Paypal di Gojek Berdampak Positif bagi UMKM Indonesia

Selasa - 9 Juni, 2020
0 0
Investasi Facebook dan Paypal di Gojek Berdampak Positif bagi UMKM Indonesia

knowledge.wharton.upenn.edu

Share on FacebookShare on Twitter

Hadirnya Facebook dan Paypal sebagai investor di PT Aplikasi Anak Bangsa atau Gojek melalui penggalangan dana putaran terbaru dikatakan sebagai kabar baik di tengah iklim investasi dan ekonomi Indonesia juga di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Investasi dua perusahaan teknologi besar ini dinilai sebagai bukti kepercayaan investor asing yang tidak hanya pada masa depan Gojek sendiri di Indonesia, dan Asia Tenggara, namun juga umumnya bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

ArtikelTerkait

Alami Pertumbuhan 639 Persen Pada 2020, TaniHub Siapkan Putaran Pendanaan Baru

Reuters: Grab Asia Tenggara Targetkan IPO Tahun Ini

Gojek Hadirkan Inovasi Baru di 2021: GoCorp, GoTransit, dan Uji Coba Motor Listrik

Rhenald Kasali, Pendiri Rumah Perubahan yang kini juga mengembangkan Mahir Academy mengatakan, Facebook dan Paypal menjadi investor di Gojek merupakan suatu hal yang menarik dan diyakini akan berdampak positif bagi iklim investasi dan ekosistem bisnis di Indonesia.

“Biasanya [pergerakan investor] itu dari regional ke regional, jadi misalnya sesama Asia. Tapi ini dari Barat ke Indonesia, sehingga membuktikan prospek ekonomi Indonesia ini masih positif meski terjadi penurunan. Selain itu, ini membuktikan jika dana-dana yang dipompa oleh venture capital itu masih ada dan cukup memadai untuk membiayai startup di Indonesia,” tutur Rhenald, Senin (8/6).

Rhenald pun berharap investasi dua perusahaan teknologi besar itu akan mampu menggerakkan investor lokal yang selama ini menanamkan uangnya di luar negeri.

“Usaha yang digeluti saat ini itu akan mengalami declining. Sementara sektor ini justru menjanjikan dampak jangka panjang,” tukas Rhenald.

Selain itu, Rhenald juga menyoroti peluang besar yang tercipta dari masuknya dua investor baru ke Gojek tersebut untuk perkembangan UMKM dan industri pembayaran digital Indonesia.

Dikarenakan pengguna Facebook maupun Whatsapp yang cukup besar di Indonesia, menurut Rhenald, dengan sendirinya akan menciptakan akses yang besar bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi mereka untuk memasarkan produknya.

Rhenald juga meyakini hal itu akan melahirkan suatu kekuatan besar bila didukung dengan sistem pembayaran digital yang memadai.

“Dari yang saya baca, keinginan dari Whatsapp dan Facebook adalah menjadikan Gojek sebagai vehicle di Asia Tenggara. Hal ini mengingat Gojek sudah berhasil masuk di sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, Malaysia. Ke depan, sinergi ini akan semakin menggiring UMKM untuk lebih kencang memasarkan produknya dan tentunya untuk menggarap peluang lain di luar makanan dan minuman,” papar Rhenald.

Selain itu, Rhenald juga memprediksi Gojek akan berpeluang untuk memberikan banyak promo menarik untuk UMKM maupun konsumen yang tentunya dibutuhkan untuk kembali menggerakkan roda ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 ini.

Sedangkan menurut Yudhistira Adhinegara pengamat ekonomi dari Indef Bhima menilai, dua investor besar itu pastinya melihat peluang menarik di industri berbasis digital di Indonesia.

Namun, Yudhistira mengingatkan jika investasi ini sejatinya dibutuhkan untuk menjaga cash flow sekaligus mendanai ekspansi pengembangan bisnis baru perusahaan, terutama terkait dengan pengembangan ekosistemnya.

“Menurut data Kemenkop UKM, UMKM yang memanfaatkan platform digital itu baru 13 persen. Ini artinya ekspansi bisnis Gojek diharapkan bisa mendorong lebih banyak UMKM yang terhubung ke platform digital. Makin melek digital, makin besar peluang UMKM untuk berkompetisi di era post-Covid,” pungkas Yudhistira.

(Indonesiatech)

Tags: facebookGojekInvestasiPayPalStartup
Next Post
Pemerintah RI Gencarkan Promosi Game Lokal

Pemerintah RI Gencarkan Promosi Game Lokal

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Kemendag Rilis 229 Aset Kripto yang Bisa Diperdagangkan di Indonesia

    Kemendag Rilis 229 Aset Kripto yang Bisa Diperdagangkan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Startup Mantab Akselerasi Teknologi Pedagang Kopi ‘Starling’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Strategi Fore Coffee Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aplikasi Digitels Mampu Mengubah Hotel Biasa Menjadi Hotel Pintar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Startup Karya Anak Bangsa, Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Akan Merger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • Diduga Langgar Hak Cipta, TikTok Digugat Rp13 Miliar
  • Alami Pertumbuhan 639 Persen Pada 2020, TaniHub Siapkan Putaran Pendanaan Baru
  • PUBG Mobile Rilis Versi 1.2 dengan Mode Baru: Runic Power
  • Reuters: Grab Asia Tenggara Targetkan IPO Tahun Ini
  • Google Hapus 164 Aplikasi Android dari Play Store
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In