• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home Startup

Dampak Pandemi, Perusahaan Startup Nasional dan Internasional Lakukan Efisiensi Karyawan

Kamis - 18 Juni, 2020
0 0
Dampak Pandemi, Perusahaan Startup Nasional dan Internasional Lakukan Efisiensi Karyawan

www.entrepreneur.com

Share on FacebookShare on Twitter

Perusahaan startup nampaknya kesulitan menghadapi pandemi Covid-19. Hampir semua perusahaan pada umumnya melakukan pengurangan jumlah karyawan karena dianggap menjadi salah satu cara agar bisa bertahan dalam jangka panjang dan demi mengurangi dampak negatif lebih luas lainnya.

Perusahaan rintisan yang belum lama ini diketahui telah melakukan pengurangan jumlah karyawannya cukup signifikan antara lain seperti Uber Technologies, Airbnb, Traveloka, Agoda, dan masih banyak lagi.

ArtikelTerkait

Rewang, Aplikasi Penyedia Jasa ART Pertama di Indonesia

Dapat Pendanaan Rp 72,8 Miliar, Wahyoo akan Perkuat SDM

Google for Startups Accelerator Pilih Tiga Startup Asal Indonesia

Menurut Heru Sutadi, pengamat teknologi sekaligus Executive Director Indonesia ICT Institute, secara umum pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi semua perusahaan startup. Baik itu unicorn, decacorn, dan lainnya.

Heru mengatakan, terdapat perusahaan yang kinerja cash flow-nya sudah stabil, dan masih ada perusahaan yang hemat sehingga bisa bertahan. Meskipun demikian, lanjut Heru, secara umum startup belum stabil, karena masih melakukan bakar uang sehingga pandemi yang berlangsung sedikitnya tiga bulan ini.

“Covid dalam tiga bulan pertama ini makin buat perusahaan sempoyongan,” ujar Heru, Selasa (16/06).
Heru menambahkan, situasi tidak stabilnya startup ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di tingkat internasional.

“Status unicorn itu status investasi tapi secara fundamental belum ketahuan kinerjanya. Misalnya, OVO yang masih berdarah-darah dan belum untung-lah,” kata Heru.

Ditambah belum ada kejelasan soal situasi ekonomi global dan termasuk Indonesia setelah terjadinya pandemi, Heru menyampaikan, pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi pilihan terakhir yang harus ditempuh.

“Ada yang juga langsung dirumahkan dan dibayar kemudian nanti mereka gabung lagi. Ada berbagai macam cara dilakukan,” kata Heru.

Saat ini startup internasional yang harus kurangi karyawan dalam jumlah signifikan salah satunya adalah Uber Technologies. Perusahaan pionir ride-hailing itu mengumumkan PHK sebanyak 3.700 karyawan tetap atau sekitar 14 persen dari total karyawan mereka.

Begitu pula startup perhotelan, Airbnb, yang melakukan PHK kepada 25 persen atau 1.900 karyawan mereka. Traveloka juga diberitakan telah memberhentikan sebagian besar stafnya. Pengurangan karyawan Traveloka disebut-sebut sekitar 100 orang atau 10 persen karyawan di startup ini. Kebijakan ini telah dilakukan sejak awal April 2020. Platform digital pemesanan hotel dan property, Agoda, juga memutuskan untuk melakukan PHK kepada sekitar 1.500 karyawannya di 30 negara.

(Indonesiatech)

Tags: PHKStartupstartup indonesiatravelokaUber Technologies
Next Post
Indodax Luncurkan Website Khusus Transaksi Aset Kripto

Indodax Luncurkan Website Khusus Transaksi Aset Kripto

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020

    Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dampak Pandemi pada Keberlangsungan Startup Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hindari Kontak Manusia, Amerika Gunakan Drone untuk Pengiriman Logistik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peneliti AS Kembangkan Sensor untuk Deteksi Virus Corona lewat HP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imbas Covid-19, 25 Persen Karyawan Uber Diberhentikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020
  • Ini Alasan Telkomsel Investasi di Startup dan Digital Telco Company
  • Tutup Kantor Operasional di Indonesia, Aplikasi Zomato Masih Bisa Digunakan
  • Platform Gojek Bantu Digitalisasi UMKM dan Ekonomi Nasional
  • Rewang, Aplikasi Penyedia Jasa ART Pertama di Indonesia
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In