Pada awal bulan Juni, Zoom mengatakan yang mendapatkan fitur keamanan enkripsi end-to-end hanya berlaku bagi pelanggan berbayar. Namun baru-baru ini, melalui blog resminya, CEO Zoom, Eric S. Yuan mengatakan bahwa fitur keamanan tersebut juga akan diberikan kepada pengguna gratis.
“Enkripsi end-to-end ini menjadi fitur tambahan yang kami tawarkan untuk semua pengguna Zoom di seluruh dunia baik yang gratis maupun berbayar,” kata Yuan.
Fitur keamanan ini akan mulai diujicoba untuk semua pengguna pada awal bulan depan.
Yang perlu diperhatikan, fitur keamanan enkripsi end-to-end ini harus diaktifkan secara manual oleh pengguna. Sebab, cara kerja enkripsi end-to-end ini membatasi sejumlah fitur dan fungsi saat konferensi video dilakukan.
Selanjutnya Zoom akan mewajibkan pengguna untuk melakukan verifikasi identitas menggunakan nomor ponsel untuk memastikan bahwa fitur keamanan ini tidak disalahgunakan. Dengan enkripsi ini, Zoom mengklaim bahwa privasi pengguna akan semakin terjaga ketika melakukan konferensi video.
Dikutip dari Pocket Now, Kamis (18/6) rencana awal Zoom yang menghadirkan fitur keamanan hanya untuk pengguna berbayar mendapat protes dari para pengguna, salah satunya melalui Twitter. Para pengguna menganggap Zoom “pilih kasih” dalam menerapkan fitur keamanan ini.
Alex Stamos selaku Konsultan keamanan Zoom, kemudian memberikan penjelasan mengenai kebijakan perusahaannya. Menurutnya, saat ini Zoom kesulitan menyeimbangkan cara untuk meningkatkan privasi sekaligus mengurangi penyalahgunaan produk. Penyalahgunaan yang dimaksud adalah tindakan ilegal menggunakan aplikasi Zoom beberapa waktu lalu, seperti ujaran kebencian dan konten eksploitatif anak.
(Indonesiatech)