• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home Kebijakan

Hacker Bobol Data Pasien Covid-19 Indonesia, Dijual Seharga Rp 4,2 Juta

Minggu - 21 Juni, 2020
0 0
Hacker Bobol Data Pasien Covid-19 Indonesia, Dijual Seharga Rp 4,2 Juta

Ilustrasi hacker | Foto: Rawpixel

Share on FacebookShare on Twitter

Pencurian data pribadi kembali terjadi di Indonesia. Pada bulan Mei 2020 lalu, ramai beredar isu kalau jutaan data pribadi masyarakat Indonesia berhasil dibobol dari situ Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kini, masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan kabar pencurian data pribadi dari database pasien Covid-19. Data pribadi ini dikabarkan dijual pada situs Raid Forums, situs yang juga digunakan peretas Tokopedia beberapa waktu lalu untuk menjual data curian.

ArtikelTerkait

Tutup Kantor Operasional di Indonesia, Aplikasi Zomato Masih Bisa Digunakan

Platform Gojek Bantu Digitalisasi UMKM dan Ekonomi Nasional

Meski di Tengah Krisis Pandemi, Airbnb Alami Kenaikan Permintaan

Data yang dijual oleh akun peretas bernama Database Shopping ini berupa nama, nomor telepon, alamat, hasil tes PCR, dan lokasi pasien dirawat. Dalam database tersebut juga terdapat kolom Nomor Induk Kependudukan (NIK), tetapi tidak terisi.

Untuk membuktikan keaslian data curian ini, peretas menaruh beberapa data sebagai sampel. Data sampel tersebut ialah data tujuh WNI dan tiga WNA yang merupakan orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Bali.

Data 230.000 pasien Covid-19 Indonesia ini dijual dengan harga US$ 300 atau setara Rp4,2 juta.

Data pasien Covid-19 Indonesia yang diduga bocor | Foto: Istimewa
Respon Pemerintah

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengatakan bahwa database pasien Covid-19 yang ada di data center Kominfo aman.

“Database COVID-19 dan hasil cleansing yang ada di data center Kominfo aman. Kami akan menelusuri berita tersebut dan koordinasi dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) yang membawahi keamanan data COVID-19,” ujar Menkominfo.

Menanggapi isu ini, BSSN mengatakan bahwa tidak ada kebocoran data seperti yang ramai diperbincangkan sebelumnya.

“BSSN telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas terkait untuk memastikan bahwa tidak ada akses tidak sah yang berakibat kebocoran data pada sistem elektronik dan aset informasi aktif penanganan pandemi Covid-19,” tutur Anton Setiyawan, juru bicara BSSN kepada Kompas.

Bahaya Kebocoran Data

Data pribadi yang dikabarkan bocor ini menurut Pratama Dahlian Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (Communication and Information System Security Research Center/CISSReC), memiliki risiko tinggi karena memuat alamat pasien dan status kesehatannya.

“Ini cukup bahaya kalau tersebar dan berpotensi melanggar privacy pasien karena lengkap informasinya. Risiko dijauhi secara sosial juga cukup serius, karena masih ada bagian di masyarakat kita yang bersikap berlebihan pada pengidap COVID-19,” tutur Pratama dilansir dari Kumparan.

Saat ini Indonesia belum memiliki payung hukum yang kuat terkait dengan perlindungan data pribadi. Pemerintah masih berpegang pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggara Sistem Transaksi Elektronik (PSTE), landasan hukum kasus pencurian data.

Menurut Pratama, aturan tersebut tidak kuat karena tidak memuat sanksi apabila terjadi pencurian data. Sementara itu sampai saat ini, Undang-undang Perlindungan Data Pribadi belum juga selesai dibahas.

(Indonesiatech)

 

Tags: Covid-19data breachhackerKominfo
Next Post
5 Tips Menjadi Live Streamer Terkenal

5 Tips Menjadi Live Streamer Terkenal

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020

    Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukalapak Bersama GrabKios Sediakan Produk Digital di 5 Juta Warung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hindari Kontak Manusia, Amerika Gunakan Drone untuk Pengiriman Logistik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peneliti AS Kembangkan Sensor untuk Deteksi Virus Corona lewat HP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imbas Covid-19, 25 Persen Karyawan Uber Diberhentikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • 10 Kesalahan PR yang Dilakukan Banyak Startup 
  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020
  • Ini Alasan Telkomsel Investasi di Startup dan Digital Telco Company
  • Tutup Kantor Operasional di Indonesia, Aplikasi Zomato Masih Bisa Digunakan
  • Platform Gojek Bantu Digitalisasi UMKM dan Ekonomi Nasional
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In