Terdaftarnya semua perusahaan startup dan teknologi di bursa saham diharapkan dapat mendorong majunya ekonomi digital di Indonesia karena hal tersebut bisa digunakan perusahaan startup untuk mendapatkan modal. Selain itu bisa juga digunakan untuk mendorong perusahaan startup menerapkan good corporate governance (GCG) yang salah satunya dengan IPO (Initial Public Offering).
Pandu Patria Sjahrir selaku investor startup yang merupakan pendiri perusahaan modal ventura Indies Capital dan AC Ventures mengungkapkan, “Saya ingin menggandeng perusahaan-perusahaan startup dan teknologi untuk bisa menjadi emiten di pasar modal kita,” katanya, dikutip dari Media Indonesia, Senin, (22/06).
“Dengan masuk ke bursa saham, perusahaan startup akan didorong untuk lebih terbuka dan akuntabel,” lanjut Pandu.
Pandu yang juga merangkap sebagai CEO SEA Group Indonesia, memberi contoh keberhasilan SEA sebagai perusahaan game Asia Tenggara yakni Garena yang pernah sukses melantai ke bursa saham New York pada 2017. Hingga sekarang, kapitalisasi pasarnya mencapai lebih dari USD8 miliar atau setara Rp112 triliun.
Pandu yang juga menjabat sebagai Dewan Komisaris Gojek itu dikabarkan masuk dalam jajaran calon anggota Dewan Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BEI 2020.
Informasi tersebut diperoleh dari surat OJK bernomor S.169/D.04/2020 yang beredar Jumat (19/06) lalu. Terkait kabar ini, Pandu menyampaikan dirinya ingin mengajak perusahaan startup dan teknologi untuk masuk ke bursa.
Selain Pandu, ada nama-nama lain seperti John Aristiato Prasetio sebagai Komisaris Utama, Mohammad Noor Rachman Soejoeti, Heru Handayanto, dan Karman Pamurahardjo sebagai Komisaris.
Kelima calon tersebut telah dinyatakan lolos fit and proper test dari OJK. Nama-nama calon tersebut akan menggantikan jajaran komisaris BEI sebelumnya yang akan habis masa bakti tak lama lagi.
Dari kelima nama tersebut, dua nama yaitu John Aristianto Prasetio dan Mohammad Noor Rachman Soejoeti adalah jajaran komisaris yang tergabung dalam kepengurusan sebelumnya bersama Garibaldi Thohir, Hendra H. Kustarjo, dan Lydia Trivelly Azhar.
(Indonesiatech)