Big data merupakan kumpulan data yang sangat besar, cepat, dan kompleks, terutama dari sumber data baru. Jumlah data yang sangat masif ini membuatnya tidak dapet diproses menggunakan manajemen basis data biasa atau pun menggunakan metode tradisional lainnya.
Ketika membicarakan big data, tidak akan terlepas dari internet. Seperti misalnya ketika menggunakan Google untuk mencari informasi, data pencarian tersebut dikumpulkan oleh Google. Big data menjamin pemrosesan solusi data, baik yang baru atau pun yang sudah ada sebelumnya, untuk memberi manfaat secara nyata bagi keberlangsungan bisnis.
Jonathan Sudharta, CEO Halodoc, mengungkapkan bahwa untuk dapat menentukan langkah ke depan, kehadiran big data bagi perusahaan rintisan sangat lah penting, terlebih ketika berada dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini.
Sebagai contoh, Jonathan menyebut Halodoc dapat memberi inovasi untuk mempermudah masyarakat dalam layanan yang menyangkut Covid-19 ialah dengan melihat tren berdasarkan big data yang dimiliki.
“Hal ini akan memberikan kami perubahan dan membantu pemerintah untuk melihat situasi (COVID-19) di Indonesia juga. Kita ada pemantauan real time soal symptoms, dan lainnya. Jadi dari sini kita lihat seperti apa trennya,” tutur Jonathan.
Selain itu, lanjut Jonathan, peranan big data bagi perusahaan telemedicine seperti Halodoc ialah menjadi pedoman dalam memilih layanan baru serta membuat perusahaan lebih siap akan lonjakan demand yang sering terjadi dalam masa krisis seperti ini.
Halodoc sendiri mencatat terjadi peningkatan transaksi sebesar 700% selama pandemi. Peningkatan tersebut juga berimbas pada peningkatan pendapatan hingga 20 kali lipat, jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
“Telemedicine menjadi pilihan dan tumbuhnya signifikan. Rating kita tidak turun karena kita siap. Kita build produk untuk membangun solusi atas market pain,” ujar Jonathan.