• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home Startup

Jatuh Bangun Startup Perhotelan Saat Pandemi Covid-19

Jumat - 26 Juni, 2020
0 0
Jatuh Bangun Startup Perhotelan Saat Pandemi Covid-19

republika.co.id

Share on FacebookShare on Twitter

Startup perhotelan yang menawarkan harga terjangkau, Airy Rooms, menutup operasional pada 31 Mei lalu dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Di Indonesia, masih ada startup perhotelan lain seperti OYO dan RedDoorz.

OYO saat ini masih menjalankan bisnis mereka di Indonesia. Kendati demikian, tingkat okupansi Oyo di dunia menurun sebanyak 60 persen akibat pandemi Covid-19. Menanggapi penutupan operasional Airy, OYO mengatakan bisnis industri hospitality dan perhotelan adalah salah satu yang terkena dampak paling besar akibat wabah corona ini.

ArtikelTerkait

10 Kesalahan PR yang Dilakukan Banyak Startup 

Rewang, Aplikasi Penyedia Jasa ART Pertama di Indonesia

Dapat Pendanaan Rp 72,8 Miliar, Wahyoo akan Perkuat SDM

Eko Bramantyo selaku Country Head Emerging Business, Oyo Hotels and Homes Indonesia, mengatakan, data internal OYO menunjukkan performa OYO perlahan membaik.

“Tingkat okupansi yang berada di bawah 20 pesen pada April 2020, kini mulai menunjukkan grafik peningkatan sejak Mei 2020, dengan 92 persen pemesanan selama pandemi dilakukan melalui kanal penjualan yang dikelola OYO seperti aplikasi, web, dan micro market selling OYO,” kata Eko dalam keterangan resminya.

Eko kemudian menyampaikan, pandemi memberikan tantangan berat bagi OYO, namun pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. OYO sendiri, kata Eko, telah meluncurkan program kualifikasi “Sanitized Stay’. Program tersebut diterapkan untuk meminimalisir kontak fisik pada kegiatan operasional hotel selama pandemi dan pada fase new normal.

Dalam program “Sanitized Stay” ini, terdapat protokol yang telah didesain mengikuti peraturan pemerintah dan regulasi lainnya terkait dengan penerapan social.

“Adapun protokol yang diterapkan secara komprehensif pada program Sanitized Stay meliputi flow operasional, proses check-in dan check-out, penanganan barang bawaan, panduan kebersihan, penanganan Covid-19, SOP untuk tamu diduga Covid-19, dan regulasi untuk tamu dan staf,” ujar Eko.

Eko mengatakan,OYO menerapkan berbagai protokol kesehatan di properti OYO. Mulai dari desinfektan rutin hingga penerapan social distancing.

Sedangkan pihak RedDoorz mengatakan, penutupan Airy pada bulan Mei lalu yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, dapat memberikan dampak negatif terhadap bisnis perhotelan.

Sandy Maulana, Country Marketing Director RedDoorz mengatakan pihaknya sudah melakukan banyak langkah untuk beradaptasi dalam situasi pandemi ini, sekaligus bersiap untuk fase pemulihan bisnis ketika masa new normal.

Selama pandemi RedDoorz secara aktif mendukung inisiatif pemerintah. Salah satunya melalui program RedHeroes yang menyediakan akomodasi gratis bagi petugas kesehatan. Tak hanya itu, RedDoorz juga meluncurkan program Hope Hotline untuk memudahkan karyawan dan mitra untuk menghadapi era kenormalan baru.

“Dalam program tersebut kami menyediakan sesi konseling dengan penasihat bersertifikat, sebagai cara mengatasi emosi negatif yang mereka alami selama pandemi. Program ini membangun kepercayaan diri para wisatawan dengan memungkinkan mereka secara mudah mengidentifikasi properti bersertifikat, sekaligus meyakinkan bahwa mereka tinggal di properti yang mengutamakan higienitas dan kebersihan,” ujar Sandy.

Sandy mengatakan saat ini sudah ada tanda tanda kebangkitan bisnis akomodasi melihat kondisi pandemi Covid-19 di China yang mulai membaik.

(Indonesiatech)

Tags: AiryOyoPerhotelanRedDoorzStartup
Next Post
UNICEF Cryptocurrency Fund Investasi Rp 3,3 Miliar pada Delapan Startup

UNICEF Cryptocurrency Fund Investasi Rp 3,3 Miliar pada Delapan Startup

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020

    Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Startup Lokal Kembangkan Media Sosial dengan Blockchain dan Fingerprint Combat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukalapak Bersama GrabKios Sediakan Produk Digital di 5 Juta Warung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dampak Resesi Pada Investor Startup RI dari Singapura dan Korea Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Kesempatan Kolaborasi, Bank Jago Akan Menjadi Bank Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • 10 Kesalahan PR yang Dilakukan Banyak Startup 
  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020
  • Ini Alasan Telkomsel Investasi di Startup dan Digital Telco Company
  • Tutup Kantor Operasional di Indonesia, Aplikasi Zomato Masih Bisa Digunakan
  • Platform Gojek Bantu Digitalisasi UMKM dan Ekonomi Nasional
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In