Industri finansial merupakan salah satu industri yang mengalami perubahan karena adanya pandemi Covid-19. Terjadi perubahan perilaku konsumen yang membuat industri finansial kini bergeser ke arah digital. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah nasabah yag menggunakan internet banking, mobile banking, serta uang digital (e-money).
“Bukan hanya itu jumlah kantor cabang bank juga makin menurun. Begitu pun dengan penggunaannya. Nasabah lebih banyak bertransaksi melalui ATM dan mobile banking,” ujar Dimitri Mahayana, Senior Data Scientist & iT Expert Sharing Vision Dosen STEI ITB.
Dalam webinar “Unlock Your Potential, Seize the Opportunity of The New Normal” ini Dimitri juga mengungkapkan bahwa preferensi digital channel akan terus meningkat karena adanya pergeseran secara global. Ia memprediksi dalam dua tahun ke depan, kurang lebih 48 persen masyarakat Indonesia akan mempertimbangkan untuk pindah ke digital only bank.
“Pergeseran ke arah digital juga terlihat dari pengguna e-money yang meluas, mayoritas responden menggunakan Gopay dan OVO,” lanjut Dimitri.
Saat ini di Indonesia sudah terdapat 41 penyelenggara e-money berlisensi, 290 juta e-money yang beredar, serta 500 reader tersedia. Dimitri melihat pertumbuhan nilai transaksi digital tahun ini jauh melebihi prediksi. Seperti misalnya peningkatan pengguna internet banking (36 juta pengguna) dan mobile banking (62 juta pengguna).
“Transaksi e-money makin booming bahkan naik hingga lebih dari 100 persen. Di masa pandemi ini transaksi digital channel bank juga meningkat pesat,” jelas Dimitri.
Sabarudin, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Regional 2 Jawa Barat OJK, mengatakan bahwa pada saat pandemi ini perbankan harus terus mengembangkan proses digitalisasi, seperti transaksi menggunakan internet dan mobile banking.
“Saat ini banyak muncul layanan keuangan digital seperti online banking, laku pandai, fintech, hingga pembukaan rekening juga bisa secara online,” ujar Sabarudin.
Sebelumnya, Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), juga mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan pada instrumen transaksi ekonomi secara digital. Ia menambahkan bahwa transaksi digital sangat mendukung salah satu arahan pemerintah, yaitu untuk melakukan physical distancing.
“Seperti sektor keuangan apakah bank, fintech itu juga memberikan servis terbaik untuk transaksi keuangan secara digital. Dan perbankan sekarang semakin cepat, buka rekening kalau dulu harus ke bank kalau sekarang bisa lewat handphone,” tutur Perry.