Softbank yang merupakan investor beberapa startup seperti Grab dan WeWork berniat membeli kembali sekitar 200 miliar yen (sekitar Rp27 T) dari obligasi korporasi tanpa jaminan domestik, dari 30 Juni-17 Juli. Hal ini berkaitan dengan niatan Softbank membayar hutang-hutang mereka.
Masayoshi Son selaku Kepala Eksekutif SoftBank tengah melakukan program monetisasi aset guna menghimpun 41 miliar dolar AS (sekitar Rp588,8 triliun) untuk mendanai buyback saham, serta mengurangi utang akibat kerugian yang dialami perusahaan ini.
“Kami perkirakan akan mencatat kenaikan sekitar 600 miliar yen (sekitar Rp79,5 T) pada kuartal April-Juni berkat penjualan sebagian saham di T-Mobile Amerika dan revaluasi saham yang berlaku,” ujar SoftBank, Senin (29/6).
Softbank menyatakan dana penjualan aset tersebut akan digunakan untuk membeli kembali saham (buyback). Sementara itu sisanya, akan digunakan untuk membayar utang dan meningkatkan cadangan kas perusahaan.
Masayoshi Son mengatakan program buyback yang dilakukan Softbank tersebut merupakan yang terbesar. Menurutnya juga penjualan aset ini memberikan manfaat besar. Salah satunya, bagi neraca dan utang SoftBank.
Selain itu, Masayoshi juga meyakini kebijakan yang diambil ini akan meningkatkan saldo kas terbesar dalam sejarah SoftBank.
Kemudian beberapa saat setelah SoftBank mengumumkan rencana tersebut, saham mereka melonjak lebih dari 18 persen. Masayoshi melihat hal ini merupakan cerminan besarnya kepercayaan investor kepada Softbank.
(Indonesiatech)