Chief Technology Officer (CTO) Grab Holdings, Mark Porter, mengundurkan diri pada 30 Juni 2020. Selama ini Porter bertanggung jawab untuk mengawasi infrastruktur teknologi Grab serta pengembangan teknologi machine learning, data science, dan artificial intelligence untuk membuat layanan Grab lebih aman dan mudah digunakan.
Grab mengatakan bahwa mereka tidak secara aktif mencari pengganti Porter, tetapi lebih menekankan tim kepemimpinannya yang kuat. Tim tersebut terdiri dari Suthen Thomas, CTO of Deliveries & Ads, Vikas Agrawal, CTO dari Grab Financial Group, dan Jerald Singh, Group Head of Product, Design & Analytics.
“Mark telah membuat keputusan pribadi yang mengutamakan kebutuhan keluarganya, dan kami menghargai dan mendukungnya. Kami sedih melihat Mark pergi dan bersyukur atas kontribusinya pada Grab. Kami akan tetap mengikuti ambisi kami – dengan fokus pada penggunaan platform dan teknologi kami untuk menemukan cara bahkan bagi wirausahawan mikro atau bisnis terkecil untuk meningkatkan mata pencaharian mereka,” kata Tan Hooi Ling, co-founder Grab.
Porter telah bekerja di Grab selama dua tahun, di mana ia memimpin tim engineering di seluruh jaringan riset dan pengembangan (R&D) global Grab. Tim tersebut tersebar di Singapura, Seattle, Beijing, Bangalore, Kuala Lumpur, Taipei, Rumania, Kota Ho Chi Minh, dan Jakarta.
Setelah mundur, Porter akan memegang posisi sebagai CTO di perusahaan software MongoDB di Amerika Serikat mulai bulan Juli. Sebelum bergabung dengan Grab, Porter pernah menjabat sebagai petinggi Amazon, Wakil Presiden Teknik di Oracle Corporation serta engineer di Jet Propulsion Laboratory NASA.
Pada tahun 2019 lalu, Theo Vassilakis CTO pendahulu Porter juga mengundurkan diri, namun tetap berperan sebagai penasihat di Grab. Di bawah Vassilakis, Grab gencar mengembangkan tekonologi dengan memperluas tujuh pusat R&D.