PeduliLindungi yang merupakan aplikasi upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian BUMN untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sekaligus memanfaatkan teknologi telekomunikasi agar lebih produktif dan aman beraktivitas selama pandemi, kini hadir di gojek.
“Dalam rangka memperluas penggunaan dan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi, serta sebagai bagian dari upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, Kementerian Kominfo dan Kementerian BUMN bekerja sama dengan berbagai pihak mengembangkan fitur PeduliLindungi,” ujar Kominfo Ahmad M. Ramil selaku Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian.
Ramli menyampaikan, aplikasi PeduliLindungi yang dikembangkan Telkom Indonesia dan beberapa provider lain adalah aplikasi yang aman digunakan.
“Aplikasi PeduliLindungi melakukan tracing (penelusuran) dan tracking (pelacakan) lokasi masyarakat dengan menggunakan teknologi bluetooth yang terenkripsi dan aman untuk digunakan,” tegas Ramli.
Kementerian Kominfo juga mengintegrasikan PeduliLindungi dengan Gojek guna meningkatkan jangkauan penggunaan aplikasi sehingga masyarakat dapat mengakses langsung aplikasi tersebut di Gojek.
“Di samping itu, pengguna Gojek juga mendapatkan informasi tentang manfaat berpartisipasi dalam PeduliLindungi melalui link yang terdapat di shuffle card dan inbox aplikasi Gojek serta media sosial,” jelas Ramli.
Dengan terintegrasinya PeduliLIndungi ke ekosistem Gojek, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi jutaan pengguna aplikasi Gojek. Baik itu konsumen, mitra driver, maupun mitra UMKM GoFood ayau masyarakat pada umumnya.
Ririek Ardiansyah selaku Direktur Utama Telkom menyatakan aplikasi akan dilengkapi beragam fitur yang akan dapat memudahkan masyarakat.
“Kita lengkapi juga dengan berbagai fitur tambahan yang akan berevolusi nantinya mobilitas masyarakat bisa lebih mudah daripada harus membawa kartu atau surat bukti bebas Covid-19,” ujar Ririek.
PeduliLindungi juga akan digunakan oleh wisatawan dari luar negeri yang sedang berkunjung, khususnya di sepuluh destinasi wisata unggulan.
“Kita akan terus kembangkan fitur termasuk bagaimana untuk mengatur para turis yang datang dari luar negeri dengan mengatur (melalui Aplikasi PeduliLindungi) di perbatasan sudah kita atur. Ultimate-nya tentunya kita ingin agar kegiatan ekonomi bisa berjalan dan risiko pandemi Covid-19 bisa dikurangi,” kata Ririek menyampaikan.
Sedangkan dari pihak Gojek, Shinto Nugroho selaku Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan mengatakan, integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan Gojek mendapatkan reaksi positif.
“Kita sebenarnya target 1 juta yang download PeduliLindungi dalam 6 bulan, tapi ini baru diluncurkan satu minggu dan saat ini jumlah yang mengunduh dengan push dari aplikasi Gojek sudah sekitar 82 ribu,” jelas Shinto.
(Indonesiatech)