Gojek telah resmi mengintegrasikan aplikasinya di empat negara dengan satu nama. Nantinya nama Gojek akan dipakai di 4 negara. Sebelumnya nama Gojek hanya dipakai di Indonesia dan Singapura, secepatnya akan menyusul di Thailand dan Vietnam dengan nama yang sama. Sejak pertama diluncurkan pada 2018 di Vietnam, di sana Gojek lebih dikenal dengan sebutan GoViet, sedangkan di Thailand mereka menggunakan nama GET.
Saat ini, pihak Gojek menilai integrasi tersebut dibutuhkan untuk memperkuat daya saing di Asia Tenggara. Gojek mengatakan, penggantian nama ini efektif pada Agustus 2020 mendatang.
“Integrasi aplikasi Gojek di empat negara sejalan dengan misi kami mempermudah kehidupan sehari-hari bagi seluruh pengguna, termasuk pada salah satu periode tersulit dalam sejarah ini,” ujar Andre Soelistyo selaku Co-CEO Gojek dalam keterangan tertulis, Jumat (3/7).
Menurut Andre, langkah yang ditempuh Gojek itu adalah komitmen perusahaan untuk memperkuat fokus pada pengguna mereka. Dengan integrasi platform ini, pengguna di empat negara tersebut tidak perlu repot mengunduh aplikasi lain untuk memakai layanan Gojek. Sehingga pengguna Gojek Indonesia dapat langsung menggunakan aplikasi Gojek saat berada di Singapura, Vietnam, dan Thailand.
“Kami selalu berinovasi dalam membantu pelanggan memenuhi kebutuhan dan mengembangkan ekosistem secara berkelanjutan di setiap wilayah operasional Gojek,” tutur Andre.
Selain Andre, Co-CEO Gojek lainnya yaitu Kevin Aluwi juga menyatakan, peluncuran platform teknologi baru itu akan mengubah pengalaman para pelanggan di empat negara.
“Kami sangat bersemangat untuk meluncurkan platform teknologi baru ini, sekaligus meresmikan kolaborasi erat yang kami miliki dengan tim GET dan GoViet selama bertahun-tahun. Kami bisa menghadirkan fitur dan produk baru ke pasar lebih cepat, mempercepat skala pelayanan di banyak negara, dan meningkatkan peluang penghasilan bagi mitra kami,” kata Kevin.
Kevin mengatakan, Gojek akan menerapkan visi perusahaan sembari terus fokus pada perkembangan Gojek dalam sepuluh tahun ke depan.
“Kami optimistis dengan masa depan Gojek,” tutur Kevin.
Sejak pertama kali berdiri pada 2015, Gojek sudah bertumbuh menjadi super app dengan lebih dari 170 juta pengguna di. Perusahaan penyedia ride hailing ini juga menjadi decacorn pertama dari Indonesia dengan valuasi 10 miliar dollar AS.
Gojek berkomitmen untuk menawarkan cara cerdas sebagai solusi masalah yang masyarakat hadapi sehari-hari. Selain itu Gojek juga meningkatkan kualitas hidup jutaan masyarakat pengguna aplikasi Gojek di Asia Tenggara, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
(Indonesiatech)