Pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk pada berbagai sector bisnis, termasuk industri kreatif. Hasil penelitian Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) terhadap 425 UMKM mengatakan, 98 persen UMKM sektor industri kreatif terkena dampak negatif wabah virus corona.
Selain itu, sebanyak 70 persen UMKM mengalami penundaan proyek atau pekerjaan, dan juga 67 persen mengalami penurunan penjualan dan pemasukan. Sedangkan sebanyak 59 persen mengalami pembatalan proyek. Kemudian sebanyak 21 persen yang mengalami kesulitan mencari bahan baku. Terakhir, hanya 8 persen yang mengalami kenaikan omzet, dari 8 persen tersebut didominasi oleh sektor games dan animasi.
“Kondisi bisnis saat ini memang berada di tengah ketidakpastian. Namun bukan tidak mungkin mendapatkan investor,” kata Sandhy Widyasthana selaku COO & Portofolio Director MDI Ventura, pada sebuah acara bertajuk Coaching Financing Your Business SBM ITB, di Bandung, Sabtu (4/7) kemarin.
Untuk mudah mendapatkan investor, menurut Shandy, perusahaan harus memiliki kriteria dan ukuran tertentu. Utamanya perusahaan yang memiliki “faktor penentu”.
“Kalau saya inves, saya harus percaya founder-nya. Karena founder itu yang jadi motor,” tutur Sandhy.
Sandhy juga menyebutkan, sejak didirikan empat tahun lalu, MDI Ventura berinvestasi di 41 perusahaan startup di sebanyak 12 negara. Dari 41 perusahaan tersebut, ada yang mampu beradaptasi dengan cepat, ada pula yang lambat.
“Jadi, kami tidak hanya memberikan investasi, tapi juga membantu para startup ini ketika mengalami kesulitan seperti yang terjadi sekarang,” kata Sandhy.
Senada dengan Sandhy, Investment Associate Venturra, Raditya Pramana juga mengatakan, untuk menarik investor ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti founder, market, produk, dan model bisnis.
“Kami fokus dua hal di awal yakni founder dan market. Investor bukan hanya melihat founder yang bagus, tapi juga yang akan menjadi pemenang,” kata Raditya.
Tak hanya itu, Raditya juga menyarankan beberapa langkah prioritas untuk bertahan di tengah pandemi. Prioritaskan untuk survive hingga kondisi yang lebih baik. Kemudian setelah survive, perusahaan harus bisa beradaptasi, bereksperiman, dan memperpanjang runway idealnya 12-18 bulan.
“Ada lima cara yang bisa dilakukan. Pertama, postpone hiring, kalo dibutuhkan eksekutif, pemotongan gaji tertinggi di level atas,” kata Raditya.
Kedua, memotong marketing budget. Ketiga, renegosiasi sewa kantor. Keempat, memperbanyak dana darurat dari pemegang saham. Kelima, mengemas produk dengan cara berbeda menjualnya ke segmen yang lebih luas.
Co-Founder Evermos yaitu Arip Tirta juga sependapat. Dia mengatakan bagi startup yang ingin mendapatkan funding jangan melupakan bahwa dirinya juga adalah salesperson.
“Cari apa yang paling dicari (investor), jangan lupa jadi salesperson, tentunya dengan model bisnis yang kuat juga jelas,” cetus Arip.
(Indonesiatech)