• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home Gadget

Pengguna Internet Explorer Lawas Jadi Target Kejahatan Siber

Kamis - 9 Juli, 2020
0 0
Pengguna Internet Explorer Lawas Jadi Target Kejahatan Siber

Ilustrasi kejahatan siber | Foto: rawpixel

Share on FacebookShare on Twitter

Penelitian dari Kaspersky, produsen perangkat lunak antivirus, mengungkapkan bahwa masyarakat yang menggunakan peramban web (browser) yang tidak diperbarui atau pun ilegal menjadi sasaran utama para pelaku kejahatan siber. Ibaratnya, browser yang tidak up-to-date ini menjadi pintu masuk para penjahat.

Kaspersky memberi contoh, para pengguna Internet Explorer di Asia Pasifik (APAC) menjadi target kejahatan berbahaya ini. Data terbaru dari Kaspersky Security Network (KSN) menunjukkan kit (perangkat) eksploitasi ‘Magnitude EK’ telah aktif berkembang dan menargetkan para pengguna di Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong.

ArtikelTerkait

Waspada BlackRock, Virus Android Berbahaya yang Kebal Antivirus

Penelitian: Aplikasi Bawaan pada Android Bisa Disusupi Malware

Sebulan Berlalu, Hasil Investigasi Kasus Kebocoran Data Tokopedia Dipertanyakan

“Magnitude EK merupakan salah satu kit eksploitasi yang paling lama berdiri. Kit tersebut ditawarkan di forum bawah tanah sejak 2013 dan kemudian menjadi kit eksploitasi pribadi,” jelas Boris Larin, peneliti keamanan Kaspersky, dalam keterangan tertulis.

Larin mengatakan bahwa kit eksploitasi ini telah mengalihkan fokusnya, yaitu menargetkan pengguna di negara-negara Asia Pasifik melalui malvertising. Bahaya malvertising ini mengintai karena malware (virus, trojan, dsb.) disisipkan melalui iklan online.

“Statistik kami menunjukkan bahwa kampanye ini terus menargetkan negara-negara Asia Pasifik hingga hari ini dan selama tahun tersebut Magnitude EK selalu menggunakan ransomware sendiri sebagai muatan akhir,” lanjut Larin.

Para penjahat siber ini menyematkan skrip khusus dalam spanduk (banner) atau mengarahkan ulang pengguna yang mengklik iklan ke halaman khusus yang berisi kode untuk mengunduh malware. Metode khusus digunakan untuk memintas filter jaringan iklan besar dan menempatkan konten jahat di situs tepercaya. Dalam beberapa kasus, pengguna bahkan tidak perlu mengklik iklan tersebut, kode dijalankan ketika iklan ditampilkan.

“Sampai bulan lalu, masih ada sebagian kecil pengguna di APAC yang menjelajah web melalui Internet Explorer karena tetap menjadi browser web default untuk Windows 7/8 / 8.1,” kata Stephan Neumeier, direktur pelaksana untuk Asia Pasifik di Kaspersky.

Jika menggunakan perangkat lunak yang sudah usang, pengguna tidak akan mendapat pembaruan keamanan dan vulnerability patches. Hal ini, lanjut Neumeier, sama dengan menyambut penjahat siber dengan tangan terbuka.

Untuk menjaga keamanan perangkat dan data, Kasperksy merekomendasikan hal-hal berikut:

  • Perhatikan situs yang dikunjungi, jangan kunjungi situs meragukan dan hindari klik iklan yang ditampilkan secara acak
  • Selalu gunakan perangkat lunak versi terbaru, lakukan pembaruan jika sudah tersedia
  • Perhatikan isi email yang diterima, jika ada teman yang mengirim email yang tidak diminta, lakukan konfirmasi terlebih dulu dan jangan buka lampiran atau pun tautan yang dikirimkan
  • Perhatikan ekstensi dokumen yang diunduh, jangan dibuka jika yang terunduh adalah file EXE
  • Gunakan perangkat lunak keamanan terpercaya untuk mendeteksi malware
(Indonesiatech)

 

 

 

 

 

Tags: cybercrimeCybersecuritymalwarespyware
Next Post
Redcliffe Medical Luncurkan Masker Transparan Dilengkapi dengan Sinar UV-C

Redcliffe Medical Luncurkan Masker Transparan Dilengkapi dengan Sinar UV-C

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Startup Mantab Akselerasi Teknologi Pedagang Kopi ‘Starling’

    Startup Mantab Akselerasi Teknologi Pedagang Kopi ‘Starling’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tokopedia Percepat Go Public di Tengah Kabar Merger dengan Bridgetown

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Crewdible Sediakan Fasilitas Pendinginan untuk Distribusi Frozen Food

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Exposure Notification, Teknologi Pelacak Covid-19 dari Apple dan Google

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • Tokopedia Percepat Go Public di Tengah Kabar Merger dengan Bridgetown
  • 10 Kesalahan PR yang Dilakukan Banyak Startup 
  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020
  • Ini Alasan Telkomsel Investasi di Startup dan Digital Telco Company
  • Tutup Kantor Operasional di Indonesia, Aplikasi Zomato Masih Bisa Digunakan
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In