Startup Genome dalam penelitiannya yang bertajuk ‘The Global Startup Ecosystem Report 2020’ menyebutkan bahwa Jakarta berada pada peringkat pertama pada kategori 10 Ekosistem Teratas berdasarkan Nilai Ekosistem.
Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem startup Jakarta menonjol dari 100 ekosistem yang termasuk dalam ‘Emerging Ecosystems’, yaitu 100 ekosistem pendatang baru setelah ekosistem teratas. Faktor yang digunakan untuk menentukan peringkat pada kategori ini pun berbeda dengan ekosistem teratas.
Perbedaan ini ada untuk menekankan faktor-faktor yang lebih memengaruhi ekosistem yang baru mulai tumbuh.
Pada tahun 2020 ini, Startup Genome melakukan penelitian pada lebih dari 270 ekosistem startup di lebih dari 100 negara. Jumlah ini besarnya hampir dua kali lipat jika dibanding dengan tahun 2019.
Budaya startup dan kewirausahaan semakin menjamur di seluruh dunia. Atas dasar ini, Startup Genome melihat bahwa berbagai ekosistem saat ini mendapat relevansi dan turut berdampak pada ekonomi.
Dalam laporan ini, ekosistem startup Jakarta berada pada peringkat dua sebagai ekosistem terbaik. Namun jika dilihat berdasarkan nilai ekosistemnya, Jakarta berada pada peringkat pertama dengan nilai ekosistem startup yang mencapai US$26,3 miliar atau setara Rp380 triliun.
Ekosistem startup Jakarta juga berada pada peringkat pertama berdasarkan total pendanaan yang didapat pada tahap awal (early-stage funding). Jumlahnya pada tahun 2017-2018 mencapai $845,9 juta atau setara Rp112 triliun.
Startup Genome merupakan sebuah organisasi riset dan penasehat kebijakan untuk pemerintah yang membantu mempercepat keberhasilan ekosistem startup. Organisasi ini telah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun dalam melakukan penelitian independen pada lebih dari satu juta perusahaan yang tersebar di 150 kota di dunia.