• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home Startup

Survei Mengatakan, Hampir 50 Persen Startup Indonesia Tahan Hadapi Pandemi

Jumat - 10 Juli, 2020
0 0
Survei Mengatakan, Hampir 50 Persen Startup Indonesia Tahan Hadapi Pandemi

Gambar: www.gep.com

Share on FacebookShare on Twitter

Hampir separuh atau 50% dari banyaknya startup digital di Indonesia optimistis mampu bertahan hingga satu tahun ke depan bahkan lebih meskipun krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 sejak Maret lalu. Bahkan, sebanyak 21% startup di antaranya mampu bertahan hingga kuartal 1 2021.

“Sisanya, 10% startup mampu bertahan hingga akhir Juni 2020 dan 20% lainnya bisa bertahan dalam tempo 3-6 bulan ke depan,” ujar Mulya Amri selaku Direktur Riset Katadata Insight Center, dalam webinar bertajuk Pandemi Covid: Dampak Terhadap Pelaku Ekonomi Digital, Kamis (9/6).

ArtikelTerkait

10 Kesalahan PR yang Dilakukan Banyak Startup 

Rewang, Aplikasi Penyedia Jasa ART Pertama di Indonesia

Dapat Pendanaan Rp 72,8 Miliar, Wahyoo akan Perkuat SDM

Webinar tersebut merupakan kerja sama Katadata dengan Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Dalam webinar tersebut Mulya juga menyampaikan bahwa ada sejumlah cara yang dilakukan oleh startup digital untuk bisa bertahan di tengah pandemi. Sebanyak 52% dari banyaknya startup di Indonesia melakukan pengurangan biaya operasional. Selain itu, sebanyak 41% startup melakukan pengurangan biaya promosi dan ada 32% yang mengurangi biaya produksi. Kemudian ada 35% yang melakukan pemotongan gaji karyawan dan sekitar 24,5% melakukan pemangkasan jumlah karyawan atau PHK.

Survei Katadata Insight Center pada 139 eksekutif perusahaan startup digital pada Mei hingga Juni 2020 memperlihatkan kecenderungan startup yang tidak melakukan banyak perubahan strategi pada masa pandemic ini.

“Tapi dari perubahan yang dilakukan, kebanyakan terkait jumlah dan jenis produk/layanan. Perubahan jenis produk/layanan didorong perubahan preferensi konsumen yang cenderung mencari barang kebutuhan pokok dan yang terkait kesehatan,” kata Mulya.

Dari hasil survei ini, diketahui juga perubahan kondisi startup sebelum dan setelah pandemi dimulai. Sebelumnya, sebesar 74,8% startup masih berkondisi baik atau sangat baik. Namun saat survei dilakukan Mei hingga Juni, tersisa 33% perusahaan saja yang baik dan sangat baik. Sisanya, sebanyak 24,5% dalam kondisi biasa saja dan bahkan 42,5% startup digital berada dalam kondisi buruk atau sangat buruk.

Lebih jauh lagi, survei ini juga memperlihatkan bahwa sektor pariwisata, sektor ekosistem pendukung digitalisasi dan maritim menjadi sector yang paling terpukul. Sedangkan sektor sistem pembayaran, logistik, pertanian, kesehatan, teknologi informasi dan sektor pendidikan, mengalami kenaikan meskipun dihadang pandemi.

Analisis Katadata Insight Center menemukan dari hasil survey tersebut, perusahaan yang berada pada tahapan awal (seed & cockroach) cenderung paling terpukul.

“Pelaku ekonomi digital yang sudah memiliki valuasi lebih besar atau pada tahapan Pony, Centaur dan Unicorn cenderung masih bisa menahan tekanan memburuknya ekonomi akibat pandemi,” ujar Mulya.

Penurunan kualitas yang dialami banyak startup selama pandemi ini tergambar dari turunnya angka pengunjung atau pengunduh aplikasi, jumlah transaksi per bulan, nilai transaksi per bulan dan jenis produk/layanan yang ditawarkan.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan omzet, banyak startup dengan nilai transaksi di atas Rp 1 miliar-100 miliar per bulan, mengalami penurunan omzet menjadi di bawah Rp 1 miliar, yakni dari 30,2% menjadi 14,7%. Meski begitu, jumlah startup dengan transaksi di atas Rp 100 miliar yang awalnya berada pada angka 10,9% mengalami kenaikan 2,3% menjadi 13,2%.

(Indonesiatech)

Tags: Katadata Insight CenterPasarStartup
Next Post
Buka Kesempatan Kolaborasi, Bank Jago Akan Menjadi Bank Digital

Buka Kesempatan Kolaborasi, Bank Jago Akan Menjadi Bank Digital

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Startup Mantab Akselerasi Teknologi Pedagang Kopi ‘Starling’

    Startup Mantab Akselerasi Teknologi Pedagang Kopi ‘Starling’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tokopedia Percepat Go Public di Tengah Kabar Merger dengan Bridgetown

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GetMove, Startup Asal Batam Siap Layani Pengiriman Barang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Crewdible Sediakan Fasilitas Pendinginan untuk Distribusi Frozen Food

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apple Akuisisi Mobeewave, Startup Pembayaran via NFC

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • Tokopedia Percepat Go Public di Tengah Kabar Merger dengan Bridgetown
  • 10 Kesalahan PR yang Dilakukan Banyak Startup 
  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020
  • Ini Alasan Telkomsel Investasi di Startup dan Digital Telco Company
  • Tutup Kantor Operasional di Indonesia, Aplikasi Zomato Masih Bisa Digunakan
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In