Pada Desember 2019, tersiar kabar bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan bekerja sama dengan startup jaringan perhotelan OYO dan RedDoorz. Kerja sama ini merupakan bentuk penerapan teknologi dalam memanfaatkan aset negara yang dilakukan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Encep Sudarwan, Direktur Barang Milik Negara DJKN Kemenkeu, mengatakan bahwa saat ini kerja sama masih berada pada tahap diskusi. Pelaksanaannya pun saat ini masih belum bisa direalisasikan karena adanya pandemi Covid-19.
“Intinya bagaimana BMN yang sekarang sudah berfungsi tapi mau ditingkatkan lagi fungsinya untuk membangun infrastruktur yang lain. Nanti dikelola LMAN,” jelas Encep dalam diskusi virtual pada Jumat (10/7).
Encep juga mengungkap bahwa saat ini bisnis properti sedang lesu karena jumlah permintaan yang menurun. Hal ini membuat realisasi kerja sama masih sebatas penjajakan saja.
Aturan baru mengenai pengelolaan BMN saat ini sedang dirumuskan, lanjut Encep. Nantinya aturan ini akan mendorong pembangunan desa serta pemantapan peran kementerian dan lembaga.
“Dimanfaatkan selama ini limited konsesi (kerjasama terbatas pemanfaatan), nanti akan dipermudah,” kata Encep.
Sebelumnya Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Isa Rachmatarwata, mengatakan bahwa LMAN sudah menggunakan marketplace berbasis internet untuk menawarkan apartemen. Sedangkan kerja sama dengan OYO dan RedDoorz ini merupakan upaya untuk optimalisasi implementasi teknologi.
Isa mengatakan bahwa ke depannya kerja sama ini terbuka untuk semua pihak yang memiliki ide.
“Kita membuka diri kepada siapa saja yang punya ide untuk memanfaatkan aset negara. Kita tidak bisa menjual aset negara, tapi kita punya ruang dengan memanfaatkannya secara bersama dan membuat pelaku usaha punya kesempatan dari itu,” jelas Isa.