• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home Gadget

Penelitian: Aplikasi Bawaan pada Android Bisa Disusupi Malware

Rabu - 15 Juli, 2020
0 0
Penelitian: Aplikasi Bawaan pada Android Bisa Disusupi Malware

Ilustrasi | Foto: newslanes.com

Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini hampir semua ponsel memiliki aplikasi bawaan atau pra-instal pada perangkat barunya. Hal ini tentu memudahkan pengguna sehingga tidak perlu mengunduhnya terlebih dulu jika ingin menggunakan.

Namun perusahaan kemanan siber Kaspersky menyarankan agar pengguna waspada akan aplikasi bawaan tersebut, karena mungkin ada yang berpeluang menyebabkan infeksi sistem pada ponsel.

ArtikelTerkait

Data Nasabah Pinjol KreditPlus Bocor, Dijual Seharga Rp 50 Ribu

5 Langkah untuk Hadapi Pencuri Kode OTP

Ancaman Siber Hantui Masa Depan Industri Game Indonesia

Hasil laporan penelitian yang dilakukan Kaspersky pada tahun 2019 menunjukkan bahwa sekitar 14,8% pengguna yang menjadi target adware mengalami infeksi sistem partisi pada perangkatnya.

Adware adalah jenis malware yang menyembunyikan dirinya pada perangkat dalam upaya untuk menayangkan iklan yang tidak diinginkan, termasuk iklan penipuan, kepada pengguna. Aplikasi yang mengandung adware biasanya merupakan gangguan besar bagi pengguna karena dapat menguras sumber daya baterai, mencuri detail pribadi pengguna, dan juga meningkatkan network traffic.

“Infeksi dapat terjadi melalui dua jalur: mendapatkan akses root pada perangkat dan menginstal adware di partisi sistem, atau kode untuk menampilkan iklan masuk ke firmware perangkat, sebelum bahkan berakhir di tangan konsumen,” tulis Igor Golovin, peneliti keamanan Kaspersky, dalam laporannya.

Risiko terdapatnya adware pada aplikasi bawaan ini menurut Kaspersky bergantung pada merk ponsel masing-masing. Sementar risiko aplikasi yang tidak dapat dihapus bervariasi dari 1% hingga 5% pada perangkat berbiaya rendah dan naik hingga 27% dalam kasus ekstrem.

Di antara ancaman yang ditemukan dalam direktori sistem, Kaspersky menemukan berbagai program jahat – mulai dari Trojan yang dapat menginstal dan menjalankan aplikasi tanpa sepengetahuan pengguna hingga iklan yang mengganggu.

Dalam beberapa kasus, modul adware sudah diinstal sebelum pengguna bahkan menerima perangkat mereka, yang dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Misalnya, banyak perangkat memiliki fungsi yang menyediakan akses jarak jauh ke perangkat – jika disalahgunakan, fitur seperti itu dapat membahayakan data perangkat pengguna.

Beberapa vendor secara terbuka mengakui menanamkan adware di smartphone mereka. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan melalui iklan dalam perangkat, meski pun hal tersebut membuat pengguna merasa kurang nyaman.

“Pengguna bahkan tidak curiga bahwa mereka menghabiskan uang mereka pada papan iklan seukuran saku…. Pada akhirnya, sering kali menjadi pilihan antara perangkat yang lebih murah atau yang lebih ramah pengguna,”lanjut Golovin.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Golovin menyarankan pengguna untuk memilih dengan cermat ponsel sebelum memutuskan untuk membelinya. Pengguna dapat mencari pembaruan firmware atau menginstal firmware alternatif sebagai pengganti firmware yang terinfeksi.

Selain itu, pengguna juga harus mencoba memilih solusi keamanan siber terpercaya untuk mengamankan perangkat seluler mereka.

(Indonesiatech)
Tags: adwareandroidcyber securitykasperskymalware
Next Post
Platform Game Singapura Gandeng Startup Indodax, Hadirkan Pembayaran Berbasis Aset Kripto

Platform Game Singapura Gandeng Startup Indodax, Hadirkan Pembayaran Berbasis Aset Kripto

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Startup Mantab Akselerasi Teknologi Pedagang Kopi ‘Starling’

    Startup Mantab Akselerasi Teknologi Pedagang Kopi ‘Starling’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apple Akuisisi Mobeewave, Startup Pembayaran via NFC

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GetMove, Startup Asal Batam Siap Layani Pengiriman Barang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Crewdible Sediakan Fasilitas Pendinginan untuk Distribusi Frozen Food

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pandemi Covid-19, Transaksi Keuangan Digital Perbankan dan Fintech Meningkat Pesat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • Tokopedia Percepat Go Public di Tengah Kabar Merger dengan Bridgetown
  • 10 Kesalahan PR yang Dilakukan Banyak Startup 
  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020
  • Ini Alasan Telkomsel Investasi di Startup dan Digital Telco Company
  • Tutup Kantor Operasional di Indonesia, Aplikasi Zomato Masih Bisa Digunakan
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In