Salah satu korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertua, PT Pegadaian kini melakukan transformasi dalam hal kinerja dan inovasi bisnis. Perusahaan yang berusia 119 tahun ini terus berinovasi agar dapat bersaing dan tetap jadi agen inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
Perkembangan teknologi yang tak terhindarkan saat ini turut mempengaruhi iklim usaha dan bisnis. Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, PT Pegadaian pun turut melakukan transformasi ke arah digital. Inovasi ini dilakukan tak lain untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
PT Pegadaian melalui divisi Pegadaian Transformation Office telah meluncurkan berbagai produk dan layanan baru, seperti misalnya aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS). Kehadiran aplikasi ini membantu masyarakat untuk mengakses produk digital dari Pegadaian secara cepat dan mudah.
Aplikasi PDS ini memuat berbagai fitur terkait produk Pegadaian, seperti misalnya gadai hingga tabung emas. Pengguna Android atau pun iOS dapat mengunduh aplikasi ini melalui toko aplikasinya masing-masing.
Tak hanya untuk meminjam uang atau menggadai barang semata, kini PT Pegadaian telah menyentuh lini bisnis non-gadai seperti investasi logam mulia. Kerja sama dengan berbagai startup dan e-commerce seperti Gojek, Grab, Blibli, Bukalapak, dan Tokopedia juga dilakukan agar dapat memasarkan produknya secara lebih luas.
Produk digital PT Pegadaian yang sudah pernah diluncurkan dan bekerja sama dengan startup antara lain sebagai berikut:
- Go-pay & Go-send for Gadai Online (Gojek)
- Mitra Grab Benefits, Grab for Business, GrabKios (Grab)
- Amanah via Blibli Digital Otomotif (Blibli)
- Tabungan Emas (Bukalapak, Tokopedia)
- Top Up & Cash Out (Dana, OVO)
Tak hanya melakukan inovasi dalam proses bisnis dan layanan produk, divisi Pegadaian Transformation Office ini juga telah mengubah budaya kerja menjadi lebih fleksibel, serta tetap transparan dan produktif.
“Direktorat Pegadaian Transformation Office bekerja seperti layaknya perusahaan Startup. Transformasi tidak hanya dari produk yang sudah terdigitalisasi tapi juga culture dan model bisnis,” jelas Bhimo Hantoro, Senior Vice President Digital Transformation PT Pegadaian, dalam keterangan pers.
Herdi Sularko, Vice President Digital Business Development & Partnership PT Pegadaian, menambahkan bahwa transformasi digital saat ini merupakan suatu keharusan. Menurutnya sebagian besar masyarakat meyakini bahwa being digital is a new normal of life.