Crewdible adalah startup penyedia platform digital bagi jaringan pergudangan mikro. Baru-baru ini mereka merilis fasilitas baru mereka berupa micro cold storage. Fasilitas ini bisa digunakan untuk membantu para pelaku bisnis yang membutuhkan fasilitas pendinginan khusus.
Berbeda dengan gudang mikro lainnya, micro cold storage ini memiliki fasilitas khusus seperti chest freezer, chiller hingga cold room storage. Fitur-fitur tersebut disediakan khusus untuk menyimpan berbagai macam produk, terutama produk yang cepat rusak, dengan cara menggunakan kondisi suhu tertentu agar dapat mempertahankan kesegarannya selama proses distribusi.
Fitur-fitur tersebut membuat penggunaan cold storage diminati oleh banyak sektor bisnis, terutama bisnis pengolahan frozen food (makanan beku). Kehadiran cold storage bukan saja menjaga makanan agar tetap segar, namun juga membuat makanan tahan lebih lama hingga akhirnya sampai ke tangan pembeli.
Gunawan Lee selaku Corporate Marketing Manager Crewdible mengatakan, Crewdible menjadi startup Indonesia pertama yang menyediakan fasilitas micro cold storage ini.
“Di tahun 2020 ini, Crewdible dengan bangga menjadi pionir dalam penyediaan micro cold storage. Pencapaian ini merupakan bagian dari usaha kami dalam memberikan kemudahan bagi pelaku usaha frozen food yang membutuhkan fasilitas penyimpanan khusus untuk membantu mengembangkan usahanya,” kata Lee.
Pengolahan makanan beku (frozen food) dengan pendistribusian online menjadi salah satu bisnis yang mengalami kenaikan di tengah pandemi. Menurut sebuah laporan yang dilakukan oleh Packaging Digest, diperkirakan lebih dari 50% makanan yang dikonsumsi masyarakat selama periode pandemi akan dibeli secara online.
Berubahnya tren masyarakat dalam pola konsumsi menjadi salah satu penyebab utama adanya prediksi tersebut. Adanya kebijakan pemerintah yaitu PSBB dan pilihan dalam membeli bahan makanan membuat masyarakat mencari cara alternatif, termasuk membeli frozen food.
Meningkatnya bisnis frozen food selama masa pandemi ini akhirnya menimbulkan kebutuhan baru terkait ruang penyimpanan dengan fasilitas pendingin khusus.
Adapun kendala yang dihadapi yaitu sulitnya mencari ketersediaan lokasi yang sesuai dengan kebutuhan dan besarnya biaya pengelolaan fasilitas, termasuk di antaranya kebutuhan sumber daya manusia.
“Penggunaan micro cold storage melalui aplikasi Crewdible mampu memangkas berbagai kendala yang dihadapi tersebut. Dengan jaringan mitra cold storage yang tersebar di 34 titik di Indonesia, para pelaku bisnis tidak hanya mendapatkan referensi lokasi gudang yang strategis, namun juga berkesempatan untuk membuka potensi area distribusi baru melalui mitra cold storage yang tersebar, guna mengembangkan jaringan usahanya,” jelas Lee.
Kendati adanya masalah tersebut, Crewdible menargetkan penambahan jumlah mitra cold storage hingga mencapai 200 di seluruh Indonesia, serta menyiapkan ekosistem distribusi dari mitra cold storage Crewdible agar supply chain (alur suplai) lebih efektif dan efisien.
“Kami memahami adanya kebutuhan dari para pelaku usaha frozen food akan micro cold storage, terutama melihat fenomena meningkatnya usaha frozen food selama masa pandemi. Melalui fasilitas micro cold storage Crewdible, kami berharap dapat menjadi solusi bagi pelaku bisnis frozen food dalam memperluas jaringan distribusi produknya, tanpa harus khawatir lagi dengan risiko kerusakan produk selama perjalanan,” kata Lee menjelaskan.
(Indonesiatech)