• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home investor

Mandiri Capital Tak Tertarik Danai Startup Bakar Uang

Rabu - 22 Juli, 2020
0 0
Mandiri Capital Tak Tertarik Danai Startup Bakar Uang

CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro | Foto: mandiri-capital.co.id

Share on FacebookShare on Twitter

Pergeseran pola pikir banyak dilakukan oleh pelaku usaha dan bisnis untuk dapat tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19. Hal serupa ternyata juga dilakukan oleh perusahaan modal ventura seperti PT Mandiri Capital Indonesia (Mandiri Capital).

Salah satu yang mengalami pergeseran ialah bagaimana Mandiri Capital melihat strategi yang akan dijalankan oleh para startup. Eddi Danusaputro, Direktur Utama Mandiri Capital, mengatakan bahwa strategi ini penting demi keberlangsungan startup itu sendiri dalam mengelola bisnisnya.

ArtikelTerkait

BRI Venture Targetkan Mendanai 15 Startup Lokal di Masa Pandemi

Investor: Strategi Bakar Uang Tidak Bisa Buktikan Profitabilitas

Buka Kesempatan Kolaborasi, Bank Jago Akan Menjadi Bank Digital

“Maka, sekarang kami lebih ketat soal sumber revenue, selain itu startup tidak bisa mengandalkan strategi bakar uang, cash burn rate untuk dapat users atau transaksi harus dikurangi,” jelas Eddi, dilansir dari Bisnis (21/7).

Eddi menekankan bahwa path to profitability merupakan hal penting yang harus dimiliki startup.

“Terakhir, bagaimana mereka yang sudah masuk portofolio maupun yang akan masuk, melihat path to profitability atau semua harus tahu secara jelas kapan sudah bisa profit. Tidak bisa bakar uang terus karena semua investor pasti akan lebih selektif,” tambahnya.

Mandiri Capital adalah salah satu perusahaan modal ventura Indonesia yang merupakan anak usaha dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Selama ini, Mandiri Capital telah melakukan kegiatan penyertaan ekuitas pada beberapa startup sebagai portofolionya.

Beberapa startup yang termasuk portofolio Mandiri Capital ialah Gojek, Amartha, KoinWorks, Investree, Cashlez, dan Crowde. Dalam waktu dekat ini Mandiri Capital akan melakukan finalisasi investasi pada satu startup baru.

Pada Juni 2020, Otoritas Jasa Keuangan menyatakan bahwa kinerja perusahaan modal ventura justru bertumbuh di tengah pandemi Covid-19. Pertumbuhan yang dialami perusahaan modal ventura pada bulan April 2020 melompat hingga 271,15% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Bambang W. Budiawan, Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK, mengatakan bahwa secara prinsip perusahaan modal ventura berbeda dengan lembaga keuangan lainnya. Modal ventura dibentuk dengan tujuan melakukan penyertaan modal atau pun menyalurkan pembiayaan bagi usah produktif.

“Penyertaan modal bersifat sementara yaitu selama 10 tahun, namun bisa diperpanjang hingga dua kali dengan total perpanjangan seluruhnya 10 tahun. Selanjutnya dilakukan divestasi sehingga perusahaan modal ventura tidak lagi menjadi pengendali dari pasangan usahanya,” ujar Bambang, dilansir dari Kontan (24/6).

(Indonesiatech)
Tags: investormandiri capital indonesiaventure capital
Next Post
RUU Ciptaker Dipercaya Bisa Ciptakan Iklim Bisnis Sehat bagi Startup

RUU Ciptaker Dipercaya Bisa Ciptakan Iklim Bisnis Sehat bagi Startup

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Gojek Investasi di Bank Jago, Akuisisi 22 Persen Saham

    Gojek Investasi di Bank Jago, Akuisisi 22 Persen Saham

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mobile Legend dan PUBG Akan Dikenakan Pajak 10 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aplikasi Digitels Mampu Mengubah Hotel Biasa Menjadi Hotel Pintar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masuki New Normal, 5 Posko Aman J3K Gojek Hadir di Bogor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Baru Berusia 5 Bulan, Startup Ula Terima Pendanaan Rp 148 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • Gojek Investasi di Bank Jago, Akuisisi 22 Persen Saham
  • Tokopedia Percepat Go Public di Tengah Kabar Merger dengan Bridgetown
  • 10 Kesalahan PR yang Dilakukan Banyak Startup 
  • Gojek dan Shopee: Brand Paling Banyak Dibicarakan di Twitter 2020
  • Ini Alasan Telkomsel Investasi di Startup dan Digital Telco Company
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In