Kopi ternyata merupakan salah satu komoditas ekspor yang sekaligus digunakan sebagai alat untuk promosikan budaya Indonesia di luar negeri. Oleh karenanya, Kopi memiliki nilai potensial dalam mendukung perekonomian negara. Itulah yang dilakukan Belift Green Beans dengan Kenny Soewondo dari Surabaya, dan Ivan Hartanto dari San Francisco sebagai nahkodanya.
Belift Green Beans merupakan startup eksportir kopi Indonesia asal Surabaya yang secara resmi memperkenalkan produk biji kopi Jawa dan program mereka melalui webinar yang diselenggarakan oleh Boot Coffee pada 16 Juli lalu. Kegiatan ini turut didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Francisco.
Sedangkan Boot Coffee merupakan organisasi dunia yang berfokus pada kopi specialty sekaligus pelatih keterampilan kopi Specialty Coffee Association (SCA)/CQI basis San Franciso, California.
Dalam webinar tersebut, Kenny Soewondo memperkenalkan koleksi biji kopi Belift dari wilayah Jawa, yaitu Kopi Argopuro (Jawa Timur), Kopi Temanggung (Jawa Tengah), dan Kopi Subang (Jawa Barat). Lebih lanjut lagi, Kenny menjelaskan bahwa meskipun di tengah pandemi, tetap ada permintaan besar untuk kopi Indonesia dari pasar AS yang berpotensi menghasilkan transaksi jutaan dolar.
“Pekan ini kami mengirimkan sampel ke 5 hingga 6 roaster kopi serta beberapa importir besar di AS, dan juga beberapa klien tetap kami, baik lokal maupun internasional seperti Jepang. Kami juga telah mendapatkan permintaan pembelian awal dari beberapa importir kopi besar untuk transaksi sejumlah beberapa kontainer untuk musim panen tahun ini,” jelas Kenny, dalam keterangan tertulis KJRI San Francisco, Senin (27/7).
Adapun, startup Belift Green Beans didirikan di bawah payung Belift Coffee yang merupakan startup kopi di San Francisco. Misi utama Belift adalah membawa lebih banyak dampak sosial terhadap para penikmat kopi.
“Misi utama Belift adalah untuk memberikan dampak langsung kepada komunitas lokal. Tim Belift sangat bersemangat untuk mewujudkan misi tersebut serta berbagi pengalaman dengan kalangan muda Indonesia. Kami sedang merencanakan program besar lainnya di tahun 2020 dan akan membagi cerita tersebut dalam 1 hingga 2 bulan ke depan,” jelas rekan Kenny, Ivan Hartanto.
Selain itu, Belift juga fokus memperkenalkan kopi Indonesia kepada para pekerja kantoran di San Franciso melalui program katering kopi. Lebih lanjut lagi, Belift juga bermitra dengan organisasi nirlaba untuk melatih komunitas tunawisma muda (young homeless) di San Francisco Bay Area sebagai barista sekaligus menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka.
“Selamat kepada Belift untuk bisnis barunya, dan semoga para pelaku kopi di Amerika Serikat bisa mendapatkan inspirasi mengenai keunikan dan beragam rasa kopi Indonesia melalui Belift. Kami juga berharap Belift dapat membawa dampak bagi para petani kopi di Indonesia dan tidak sabar menunggu program-program Belift selanjutnya untuk mempromosikan kopi Indonesia di San Francisco Bay Area,” ucap Konsul Jenderal RI di San Francisco, Simon D.I. Soekarno.
Di akhir acara, Kenny dan Ivan optimis bawha program mereka akan berjalan sukses dan dapat berguna bagi khalayak luas, tak hanya bagi pecinta kopi saja.
(Indonesiatech)