Salah satu unicorn asal Indonesia, Traveloka, mengumumkan pendanaan yang baru diterima. Perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket online ini mendapat suntikan dana sebesar US$ 250 juta atau kurang lebih setara Rp3,6 triliun. Investasi yang didapat ini dapat membantu Traveloka untuk berkembang di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.
Keberadaan pandemi ini berdampak besar pada industri yang bergerak di bidang travel atau pariwisata seperti Traveloka. Pembatasan perjalanan banyak dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Industri pariwisata serta layanan penyedia tiket dan pemesanan perjalanan pun terpukul.
“Tidak dipungkiri lagi, Traveloka sangat terpengaruh dengan pandemi COVID-19. Bisnis kami berada di titik terendah yang belum pernah terjadi sejak kami pertama kali berdiri,” tutur Ferry Unardi, co-founder dan CEO Traveloka, dalam keterangan resminya.
Ferry meyakini bahwa Traveloka akan bangkit kembali dengan melakukan penyesuaian strategi bisnis, seperti menghadirkan produk inovatif bagi para penggunanya. Selain itu, Traveloka juga akan terus bekerja sama dengan para mitra industri dan pemangku kepentingan lainnya dalam menghadapi pandemi.
Saat ini sektor perjalanan domestik di Indonesia dan Vietnam menurut Ferry sudah mulai hidup kembali. Ia melihat adanya pemulihan secara bertahap pada seluruh pasar utama perseroan. Di Vietnam, bisnis Traveloka mulai stabil dan bahkan sudah mendekati kondisi saat sebelum terjadi pandemi.
Bisnis Traveloka di Thailand pun mulai naik hingga 50%. Sementara itu, Indonesia dan Malaysia masih berada pada pemulihan tahap awal. Namun Ferry melihat adanya progress yang menandakan kemajuan setiap minggunya, terutama pada lini akomodasi perjalanan jarak dekat.
“Kami sangat paham bahwa sektor ini mungkin akan mengalami turbulensi lebih lanjut dengan adanya gelombang Covid-19 berikutnya, namun kami siap untuk menghadapi tantangan ini dan berdiri tegap setelah pandemi ini berlalu,” lanjut Ferry.
Dilansir dari Nikkei, pendanaan Traveloka ini dipimpin oleh Qatar Investment Authority. Selain itu, EV Growth, beberapa perusahaan modal ventura Indonesia dan East Ventures juga turut berpartisipasi.
EV Growth merupakan investor Traveloka yang sebelumnya juga sudah pernah berpatrtisipasi. Managing Partner EV Growth, Willson Cuaca, mengatakan bahwa industri perjalanan saat ini mengalami masa sulit yang belum pernah dialami sebelumnya.
“Kami yakin bahwa Traveloka akan kembali bangkit dengan lebih kuat setelah melewati krisis ini,” kata Willson.