Digitarasa kembali menggelar program pelatihan tahap kedua. Perusahaan akselerator startup kuliner besutan Gojek dan Digitaraya ini akan memilih 15 startup di sektor kuliner baik itu makanan atau minuman.
Adapun pelatihan tersebut akan berfokus pada siasat bisnis dalam menyambut era tatanan kebiasaan baru atau new normal.
“Ini tema utama,” kata Arnold Poernomo selaku CEO Digitarasa saat konferensi pers virtual, Selasa (28/7).
Digitarasa akan fokus dorong startup yang mereka latih untuk memperluas bisnis di tengah pandemi dengan harapan mereka mampu bertahan atau bahkan meningkatkan bisnisnya dalam situasi sulit ini.
Mengenai materi yang akan diberikan, Digitarasa akan berikan ilmu manajemen bisnis kuliner langsung dari pakarnya seperti CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata dan CEO Mangkok Ku Randy Julius Kartadinata. Bahkan Arnold sendiri juga akan hadir untuk berikan pelatihan.
Startup kuliner yang terpilih juga nantinya akan mendapatkan ilmu terkait industri dari Digitaraya, Google, McKinsey, dan perusahaan global lainnya. Mereka juga akan dapatkan akses ke investor. Sedangkan besaran dana yang mereka terima nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan startup terpilih tersebut.
“Setiap startup akan memiliki nilai (pendanaan) yang berbeda-beda,” kata Arnold menambahkan.
Untuk Angkatan pertama sebelumnya, Digitarasa mengurasi 14 startup kuliner dari total 2.115 pendaftar. Untuk pelatihan berikutnya, Digitarasa membuka pendaftaran tahap kedua mulai 20 Juli hingga 7 Agustus mendatang.
Kategori startup kuliner yang akan dipilih masih sama dengan angkatan pertama seperti makanan sehat, makanan utama, makanan penutup, makanan ringan, makanan siap masak, serta minuman non-kopi dan non-alkohol.
Brata Santoso selaku VP of GoFood Strategy New Revenue Gojek menambahkan, tingkat penerimaan startup yang mendaftar pada angkatan pertama sekitar 0,7%.
“Kami percaya bahwa sektor industri kuliner yang responsif terhadap keadaan, serta mempunyai inovasi dan teknologi yang tepat berpotensi untuk bertahan dan terus bertumbuh di segala situasi,” kata Brata.
Bella Chyntiara sebagai VP of Adtech and PromoTech Business Gojek mengatakan, startup kuliner dapat menjalankan beberapa strategi promosi untuk dapatkan konsumen di saat pandemi seperti sekarang ini dengan cara memberikan potongan harga pada menu, minimum jumlah pembelian, hingga diskon ongkos kirim.
“Berbagai jenis promosi itu bermanfaat untuk meningkatkan eksposur terhadap restoran maupun produk kuliner andalan,” kata Bella.
Bella memberi contoh, merchant GoFood yang gunakan strategi potongan harga dapat meningkatkan transaksi hingga empat kali lebih banyak.
(Indonesiatech)