Setelah sempat mencapai level US$ 12.000 atau setara Rp 176 juta, Bitcoin kembali menukik hingga berada pada level US$ 10.523 atau setara Rp 154 juta. Namun pada 3 Agustus 2020, level Bitcoin terpantau naik lagi hingga berada pada kisaran US$ 11.200.
Bitcoin terakhir kali terpantau berhasil menyentuh level US$ 12.000 ialah pada Agustus 2019. Hal itu terjadi sesaat sebelum jatuh pada titik terendahnya US$ 7.000 karena penurunan segitiga, kegagalan peluncuran produk-produk institusional penting seperti posisi Bakkt dan China di Bitcoin dan pertukaran aset kripto.
Dua minggu lalu, Bitcoin mulai bergerak naik dari US$ 9.200 menjadi lebih dari US$ 10.000 pada 26 Juli. Ini adalah langkah besar pertama aset kripto sejak halving pada Mei 2020, ketika gerakan sideways selama dua bulan dimulai. Selama Juni hingga Juli, volatilitas Bitcoin yang disadari turun menjadi 23%, terendah sejak Maret 2019.
Setelah perjalanan akhir pekan yang sulit di pasar aset kripto, saat ini volatilitas lebih sedikit terlihat di antara aset modal terbesar. Bitcoin kembali ke US$ 11.200, sementara Ethereum tetap di atas US$380.
Sementara itu pasar altcoin juga mengalami peningkatan yang signifikan. Baik Ethereum (ETH), Bitcoin Cash (BCH) dan XRP telah melonjak di atas 3% dan saat ini masing-masing diperdagangkan pada U$ 343, 300 dan US$ 0,25. Untuk bagiannya, Litecoin (LTC) memiliki pertumbuhan lebih dari 2% dan naik 2,7 dan 1,5% dan mereka berdagang masing-masing pada 57 dan 0,24 dolar.
Rebound BTC dan altcoin utama dalam beberapa hari terakhir menyeret pasar berjangka dan volume perdagangan dan transfer bursa utama ke pertumbuhan yang cukup besar.