Penyedia jasa transportasi online Grab mengumumkan pendapatan pendanaan baru mereka senilai Rp2,94 triliun. Pendanaan tersebut didapat dari perusahaan ekuitas swasta asal Korea Selatan (Korsel) bernama Stic Investments. Adapun Stic Investments yang berbasis di Seoul Korsel itu memang diketahui ingin meningkatkan eksposur ke wilayah Asia Tenggara.
Dari total Rp2,94 triliun dana tersebut, Stic Investments akan menginvestasikan sekitar Rp1,47 triliun dari salah satu sumber dananya, dan sisanya berasal dari co-investor lain.
Diambil dari Bloomberg pada Senin (3/8), Stic Investments maupun Grab menolak untuk berkomentar lebih banyak dan sementara itu sumber informasi menolak untuk mengungkap identitasnya karena informasinya bersifat pribadi.
Terlepas adanya dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, Grab mampu mengumpulkan pendanaan untuk terus menjalankan bisnisnya, ditambah lagi jasa pengiriman makanan serta layanan keuangan digital yang sedang ramai peminatnya.
Perusahaan basis Singapura ini menjadi salah satu dari startup teknologi paling besar di Asia Tenggara. Menurut CB Insights, Grab tercatat telah mengumpulkan lebih dari Rp147,13 triliun hingga saat ini, termasuk sekitar Rp 44,14 triliun dari konglomerat bisnis asal Jepang, SoftBank Group. Sedangkan Stic Investments yang didirikan pada tahun 1999 telah mengelola sekitar Rp66,21 triliun.
(Indonesiatech)