Startup dengan jasa digitalisasi warung, Wahyoo, mendapatkan pendanaan seri A Rp 72,8 miliar. Investasi ini didapatkan mereka dari perusahaan modal ventura Intudo Ventures.
Adapun investor lain yang terlibat ke dalam pendanaan tersebut yaitu Kinesys Group, Amatil X, Arkblu Capital, dan Modal Indogen. Juga ada Selera Kapital, Gratyo Universal Indonesia dan Isenta Hioe yang berpartisipasi.
Wahyoo rencananya akan gunakan dana segar tersebut untukmemperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dengan cara merekrut lebih banyak karyawan. Perusahaan juga akan mengembangkan platform teknologi demi meningkatkan kualitas layanan.
“Dengan putaran pendanaan ini, kami berencana memperluas operasional ke kota-kota baru di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek),” kata Peter Shearer selaku CEO Wahyoo, Rabu (5/8).
Ke depannya Wahyoo ingin menjaring lebih banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Peter mengatakan, bisnis Wahyoo pun terkena dampak pandemi. Pendapatan mitra restoran juga ikut menurun, bahkan sebagian tutup. Penurunan pendapatan ini terjadi di awal pandemi terutama pada April hingga Mei 2020.
Wahyoo mencatat mulai adanya kenaikan bisnis pada sejak Juni. Salah satu faktornya adalah layanan terintegrasi dengan platform Gojek.
Dengan menggunakan Gojek, pelanggan bisa mengakses layanan restoran Wahyoo, begitu pun sebaliknya. Selain dari skema bagi hasil, pendapatan perusahaan datang dari bisnis waralaba produk ayam goreng.
“Kami tidak hanya berfokus pada rantai pasokan, tetapi juga merek sendiri. Kami memiliki merek ayam goreng dan ke depan akan memanfaatkan teknologi keuangan dan bisnis katering,” ujar Peter.
Selain itu, Wahyoo juga mendapatkan untung dari pemasangan iklan dan penitipan produk pada mereka. Beberapa merek tersebut di antaranya Teh Pucuk, Le Minerale, Torabika, Redoxon, Happy Tos, dan Betadine.
Startup yang didirikan pada Agustus 2017 oleh Shearer, Daniel Cahyadi, dan Michael Dihardja ini telah mengembangkan ekosistem yang berfokus pada digitalisasi bisnis restoran atau warung makan skala tradisional.
Untuk sekarang, perusahaan sudah menarik lebih dari 13.500 restoran di Jabodetabek. Wahyoo juga mempunyai 350 kios waralaba ayam goreng, yang ditarget akan mencapai 1.000 kios pada akhir tahun.
Founding Partner Intudo Ventures, Patrick Yip mengatakan, UMKM seperti warung makan merupakan salah satu pilar utama bertumbuhnya ekonomi di Indonesia.
“Ini sedang diubah melalui bisnis inovatif baru dari Wahyoo,” kata Patrick.
Sebelum ini, Wahyoo pun telah mengumpulkan pendanaan tahap awal. Pendanaan tersebut didapat dari Agaeti Ventures, Chapter 1 Ventures, Kinesys Group, SMDV, East Ventures, dan Rentracks.
(Indonesiatech)