Pandemi Covid-19 menimbulkan krisis ekonomi di seluruh dunia. Dampak krisis ini layaknya efek domino yang berkepanjangan. Tak hanya perusahaan besar yang merasakan dampak ini, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga turut terdampak pandemi.
Pada tahun 2016 lalu, Presiden RI Joko Widodo, menyebutkan bahwa UMKM memiliki daya tahan tinggi dan dapat menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global. Meski demikian, UMKM tetap menghadapi tantangan seperti upaya digitalisasi untu beradaptasi dengan situasi dan kondisi saat ini.
Pergeseran ke arah digital ini merupakan salah satu solusi dan harapan UMKM agar dapat tetap bertahan di tengah situasi krisis. Digitalisasi yang diterapkan UMKM dapat memperpanjang umur UMKM itu sendiri serta berkontribusi terhadap pergerakan ekonomi Indonesia saat ini.
Heru Sutadi, pengamat telekomunikasi dan Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute, mengatakan bahwa aplikasi seperti Gojek yang menyediakan platform untuk UMKM dinilai dapat mendorong keberlangsungan UMKM dan ketahanan ekonomi nasional.
“Gojek dan platform digital lainnya menjadi media [bagi] UMKM bertahan [dari pandemi] dengan tetap memberikan layanan, dan selain memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional, setidaknya juga berkontribusi pada ekonomi keluarga. [Keberadaan] mereka harus bisa meredam dampak perlambatan ekonomi,” tutur Heru, dilansir dari Tribunnews.
Kontribusi bagi ekonomi nasional ini penting, mengingat Indonesia berpotensi masuk dalam jurang resesi dan krisis.
Bhima Yudhistira, ekonom Indef, mengungkapkan bahwa pemerintah juga perlu turut serta membantu transformasi digital UMKM. Ia mencontohkan pemerintah Malaysia yang menyediakan subsidi internet gratis sebanyak 1 GB untuk 1 pengusaha UMKM sampai dengan akhir 2020.
“Kita bisa lakukan itu, dalam rangka mendorong UMKM migrasi ke digital. Pastinya ini akan menolong sekali apalagi selama ini UMKM yang masuk ke ekosistem digital baru 13%. Ini berarti sebanyak 87% UMKM masih berjualan secara konvensional,” jelas Bhima.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Infonesia (LD FEB UI) beberapa waktu lalu melakukan riset yang bertajuk ‘Peran Ekosistem Gojek di Ekonomi Indonesia Saat dan Sebelum Pandemi Covid-19’.
Hasil riset ini menunjukkan bahwa ekosistem Gojek saat ini terbukti dapat memperkuat daya tahan UMKM serta mitra lainnya di tengah pandemi. Sebanyak 92% mitra UMKM GoFood, 97% mitra UMKM penjual yang menggunakan GoSend, serta 89% mitra UMKM yang menggunakan GoPay merasa mampu beradaptasi dengan situasi sekarang ini.
LD FEB UI dalam risetnya ini juga mengungkapkan bahwa ekosistem Gojek pada tahun 2019 telah menyumbang Rp 104,6 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 1% PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia.