Kucuran dana segar baru didapat oleh startup agritech Tunas Farm. Dana ini berasal dari Gayo Capital, yang memiliki visi untuk memajukan petani Indonesia dengan beralih pada cara bercocok tanam yang lebih modern. Salah satu caranya ialah menggunakan sistem hidroponik berbasis internet of things (IoT), seperti yang akan dibuat oleh Tunas Farm.
Tunas Farm berawal dari membangun fasilitas indoor vertical farming di Gading Serpong, Banten, dengan menggunakan metode hidroponik. Startup ini melayani segmen B2C dengan menerapkan konsep farm-to-table yang memungkinkan kastamer menikmati sayuran yang baru mereka tanam sendiri.
“Kawasan tersebut dipilih karena banyaknya area perumahan serta cluster menjadikan Gading Serpong sangat potensial untuk mengembangkan konsep local grow dengan mendekatkan diri kepada masyarakat sekitar serta komunitas di area Tangerang,” tutur Surya Prayoga, pendiri dan CEO Tunas Farm.
Tunas Farm saat ini sedang mempersiapkan fasilitasnya di Garding Serpong menjadi fasilitas produksi dan display indoor vertical farming, yang rencananya akan selesai dalam waktu dekat. Mereka juga akan membangun fasilitas serupa di daerah lain dan memberikan pelatihan untuk pertanian hidroponik rumahan.
Ke depannya, Prayoga juga menyatakan bahwa Tunas Farm akan meluncurkan kit hidroponik berbasis IoT yang akan memungkinkan pelanggan untuk memulai urban farm mereka sendiri di rumah.