Perusahaan rintisan asal Indonesia Gojek dan raksasa e-commerce Tokopedia dikabarkan tengah berada dalam tahap pembicaraan lanjutan untuk melakukan merger. Pembicaraan terkait merger ini dilakukan menjelang rencana penawaran saham perdana (initial public offering).
Sumber Bloomberg menyatakan bahwa kedua perusahaan ini telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk kemudian melakukan due diligence atas bisnis masing-masing. Due diligence merupakan proses investigasi atau audit yang dilakukan dalam bisnis sebelum pihak yang terkait membuat perjanjian.
Valuasi yang dimiliki Gojek dan Tokopedia akan menciptakan entitas dengan valuasi mencapai US$ 18 miliar (kurang lebih setara dengan Rp 250 triliun). Dengan jumlah valuasi gabungan tersebut, entitas gabungan ini dapat menandai terciptanya super app yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan layanan mulai dari ride-hailing dan pembayaran hingga belanja online dan logistik.
Langkah bisnis yang dilakukan oleh kedua raksasa startup ini serupa dengan merger yang telah dilakukan oleh Uber Technologies Inc., PayPal Holdings Inc., Amazon.com Inc., dan DoorDash Inc. Baik Gojek mau pun Tokopedia melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang.
Sebelumnya juga beredar kabar bahwa Gojek sedang dalam pembicaraan merger dengan Grab, tetapi diskusi tersebut menemui hambatan di tengah laporan bahwa CEO Grab Anthony Tan tidak mau melepaskan beberapa kendali di entitas gabungan dan perselisihan tetap mengenai rencana untuk mengelola pasar Indonesia.
Masayoshi Son, CEO Softbank, dilaporkan tidak senang dengan keengganan Tan untuk menyerahkan kendali dan sekarang mendukung merger antara Gojek dan Tokopedia yang juga diinvestasi SoftBank.