Keberlangsungan pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin dekat dengan keberadaan teknologi finansial (financial techgnology – fintech). Seperti misalnya pemerintah Indonesia yang mengimbau transaksi non-tunai untuk menghindari kontak fisik, sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus.
Hampir semua kebutuhan pada era digitalisasi modern ini dapat tercukupi dengan keberadaan fintech. Transformasi fintech pun kian terjadi, dompet digital, ATM, kartu virtual menjadi bagian dari kebiasaan baru sehari-hari.
Industri fintech menjadi salah satu bisnis yang mengalami tren kenaikan pada pandemi ini. Menurut sebuah penelitian, terdapat 72% penggunaan aplikasi fintech di Eropa, terutama sejak terjadinya pandemi COVID-19.
Berikut 5 inovasi fintech yang diprediksi akan semakin berkembang pada 2021 dan tahun-tahun mendatang.
- Perbankan Digital
Layanan perbankan virtual berkembang di industri perbankan digital. Layanan tersebut diantaranya ialah MasterCard tanpa kontak, transfer P2P dan pengiriman uang internasional tanpa biaya admin, dan juga dengan kemampuan untuk membeli berbagai cryptocurrency seperti ethereum dan bitcoin.
Perbankan digital semakin diminati masyarakat, perubahan ini ialah bank digital menyediakan uji kelayakan kepada pengguna dan juga menghilangkan proses verifikasi yang menggunakan dokumen dan mengunjungi bank secara fisik.
- Blockchain
Menurut Business Insider Intelligence, sekitar 48% perwakilan bank berpikir bahwa terdapat dampak besar teknologi blockchain pada infrastruktur keuangan. Teknologi blockchain memungkinkan transaksi dapat dilakukan dengan aman dan terjamin.
Transaksi moneter diaktifkan oleh banyak platform transaksi peer-to-peer (P2P) dan teknologi ini digunakan di berbagai sektor keuangan untuk mencegah penipuan, mengurangi biaya, dan meningkatkan prosedur internal.
- Biometric Security System
Mobile banking, ATM, dan dompet digital telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Integrasi sistem keamanan biometrik dengan industri fintech memastikan bahwa semuanya hanya berjarak satu ujung jari. Masalah terkait keamanan besar-besaran diselesaikan dengan memasukkan layanan otentikasi biometrik dalam infrastruktur keuangan untuk mengendalikan kejahatan dunia maya yang berkembang pesat.
Pada tahun mendatang, sistem identifikasi biometrik berbasis AI (artificial intelligence – kecerdasan buatan) akan mengalami banyak kemajuan. Sistem ini dapat memberikan keamanan pada tingkat yang lebih tinggi dan meningkatkan pengalaman pengguna.
- Artificial Intelligence/Machine Learning
Algoritme AI (artificial intelligence – kecerdasan buatan) dan ML (machine learning –pembelajaran mesin) yang canggih telah membuat penyimpanan pengguna di infrastruktur keuangan lebih akurat dan membuat proses perekaman data menjadi efisien.
Diperkirakan pada tahun 2030, transaksi keuangan dan biaya operasional akan berkurang 23 persen karena adanya kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin. Salah satu contoh penggunaan AI/ML dalam industri keuangan ialah chatbot untuk melayani pengguna.
- RegTech
Teknologi regulasi (regulation technology) adalah teknologi yang digunakan untuk mengelola proses regulasi dalam infrastruktur keuangan. Teknologi RegTech melibatkan fungsi utama: monitoring, reporting, dan compliance.
Permintaan platform berbasis cloud akan meningkat pada tahun 2021 untuk sebagai upaya untuk mewujudkan masa depan tanpa kontak, terutama selama pandemi COVID-19. RegTech memberdayakan teknologi dengan fitur keamanan canggih untuk mencegah penipuan dan transaksi uang ilegal.