Grab Financial Group mengumumkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan lebih dari US$ 300 juta (setara Rp 4,2 triliun) dalam pendanaan Seri A, yang dipimpin oleh perusahaan Korea Selatan Hanhwa Asset Management. K3 Ventures, GGV Capital, Arbor Ventures serta Flourish Ventures juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas tim dan meningkatkan solusi keuangan yang “lebih terjangkau, nyaman dan transparan” di wilayah tersebut, kata Grab Financial dalam sebuah pernyataan.
Financial Times melaporkan bahwa nilai pendanaan Grab Financial, anak perusahaan dari Grab, sebesar US$ 3 miliar. Baik K3 Ventures dan GGV Capital adalah investor awal di Grab, yang didirikan pada tahun 2012.
Pada Februari 2020, Grab mengumumkan telah mengumpulkan pendanaan sebesar US$ 856 juta untuk menumbuhkan layanan pembayaran dan keuangannya. Kabar itu muncul saat ada spekulasi bahwa Grab dan Gojek, salah satu rival utamanya, akhirnya semakin dekat dengan merger setelah berdiskusi panjang lebar.
Namun pembicaraan Grab-Gojek terhenti, dan Gojek kini dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk bergabung dengan platform e-commerce Tokopedia. Menurut Bloomberg, perusahaan gabungan itu akan bernilai US$ 18 miliar, menjadikannya saingan yang lebih tangguh bagi Grab.
Dalam kesempatan yang sama, Grab Financial Group mengatakan bahwa jika dibanding tahun sebelumnya, pendapatannya tumbuh lebih dari 40% pada tahun 2020. Hal ini didorong oleh adopsi konsumen yang kuat terhadap layanan seperti AutoInvest, sebuah platform investasi yang memungkinkan pengguna menginvestasikan uang dalam jumlah kecil melalui aplikasi Grab dan produk asuransi. Grab Financial mengumumkan peluncuran beberapa produk keuangan untuk konsumen dan UKM pada Agustus 2020.