KitaBeli, startup perdagangan sosial mengumumkan penutupan pendanaan Seri A senilai US$ 10 juta (setara Rp 144 miliar). Putaran ini dipimpin oleh Go-Ventures, perusahaan modal ventura milik Gojek. AC Ventures dan East Ventures juga kembali berpartisipasi pada putaran kali ini.
Diluncurkan pada Maret 2020, KitaBeli berfokus pada penjualan produk segar dan fast-moving consumer goods (FMCG) di luar kota-kota besar Indonesia. Salah satu target pasarnya ialah masyarakat yang belum pernah berbelanja online sebelumnya.
Aplikasi KitaBeli memungkinkan pengguna berbagi informasi harga produk dengan lingkaran sosial mereka, dan membentuk tim untuk membeli barang yang diinginkan dengan harga bersaing. Gagasan ini serupa dengan Pinduoduo, raksasa e-commerce China yang diluncurkan pada 2015 sebagai layanan pembelian kelompok untuk produk segar, dan juga berfokus pada pertumbuhan di kota-kota kecil.
Co-founder dan CEO KitaBeli, Prateek Chaturvedi, mengatakan bahwa mereka berencana untuk memperluas operasi lebih dalam ke Jawa dan untuk mengembangkan jaringan logistik yang aman dan efisien. Saat ini KitaBeli sudah beroperasi di Jakarta, Solo, dan Malang.
Pendanaan yang baru didapat ini akan digunakan untuk memperluas operasi KitaBeli di Jawa, menumbuhkan jaringan logistik, dan mengembangkan aplikasi.
Aplikasi perdagangan sosial di Indonesia umumnya membangun jaringan reseller atau agen yang memasarkan item melalui profil media sosial mereka dan mengambil potongan penjualan. Sementara KitaBeli berfokus pada hubungan langsung dengan konsumen.
Konsumen dapat memesan langsung melalui aplikasi KitaBeli dan berpartisipasi dalam kesepakatan grup untuk harga yang lebih rendah. Bagi petani dan pemasok, KitaBeli memiliki nilai lebih yang berasal dari kemampuan menjangkau konsumen baru di lebih banyak wilayah di Indonesia.
Meskipun tidak memiliki jaringan pengecer, KitaBeli bekerja sama dengan mitra pengiriman untuk pengiriman jarak jauh, menghadirkan pertunjukan sebagai peluang untuk mendapatkan uang tambahan.
“Kami memberdayakan mitra pengiriman kami untuk memenuhi lebih dari 100 pesanan per hari dan mendapatkan jumlah besar yang menambah pendapatan keluarga mereka. Pemenuhan komunitas sangat penting untuk membangun rantai logistik yang efisien, serta untuk memberikan produk berkualitas tinggi dengan biaya rendah,” kata Ivana Tjandra, co-founder dan COO Kitabeli.
Aplikasi KitaBeli dirancang agar dapat digunakan oleh konsumen yang beru pertama kali mencoba belanja online, dan hanya membutuhkan 6MB untuk mengunduh. Hal ini membuatnya lebih dapat diakses oleh masyarakat yang memiliki smartphone model lama atau pun koneksi internet yang lebih lambat.
“Penetrasi e-commerce di luar kota besar masih rendah, karena kurangnya kepercayaan, ketersediaan produk, dan biaya logistik yang tinggi. KitaBeli berada pada posisi yang tepat untuk mengatasi tantangan ini melalui produk yang dijualnya, mengakselerasi belanja online untuk generasi pengguna baru dan membawa manfaat e-commerce ke populasi yang lebih besar di seluruh Indonesia,” tutur Aditya Kumar, SVP Investments Go-Ventures.