Dompet digital atau e-wallet kini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Popularitasnya melonjak dalam beberapa tahun belakangan dengan maraknya penyedia dompet digital bentukan startup fintech, perbankan hingga lembaga pemerintahan.
Mereka berlomba menawarkan fitur dan layanan terbaik untuk memenuhi kenyamanan masyarakat yang memilih transaksi nontunai atau cashless. Pandemi COVID-19 turut mendorong transaksi digital meroket tajam.
Menurut catatan Bank Indonesia (BI), transaksi digital meningkat 37,8 persen (year on year/yoy), mencakup transaksi digital banking dan transfer. Penggunaan dompet digital juga meningkat 24,42 persen (yoy). Sementara penggunaan kartu debit atau ATM menurun 18,9 persen (yoy).
Saat ini sudah ada beberapa dompet digital yang sudah melekat di masyarakat Indonesia, yaitu Ovo, GoPay, Dana, dan LinkAja. Kemudian, muncul kompetitor lain dari negera tetangga Singapura yakni ShopeePay.
Terbaru, dompet digital milik bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, SPIN Pay rebranding menjadi MotionPay. Masuknya MotionPay membuat persaingan dompet digital semakin ketat. Pilihan masyarakat pun semakin beragam.
“Rebranding merupakan sebuah penyempurnaan dari transformasi keuangan digital MNC Group, sehingga memudahkan masyarakat Indonesia untuk dapat mengakses segala kebutuhan keuangan,” kata Managing Director MotionPay, Jessica Tanoesoedibjo, Minggu, 6 Juni 2021.
Ia juga berkomitmen untuk melakukan integrasi seluruh fungsi yang dimiliki. Mulai dari e-money, e-wallet sampai digital remittance. Selain itu, aplikasinya juga mempermudah pengguna melakukan pembayaran tagihan, membeli pulsa atau paket data internet dan belanja, baik online maupun offline.
Dengan rebranding, maka para pengguna yang sebelumnya sudah memiliki akun SPIN Pay tidak perlu khawatir mengenai data diri dan saldo terakhir. Karena, pengguna dapat segera melakukan update aplikasi atau mengunduh aplikasi MotionPay di Appstore atau Playstore.
SUMBER
(Indonesiatech)
Komentar