Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso percaya bahwa ekonomi digital bisa tingkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut didasari dari semakin banyak dan berkembangnya platform digital, termasuk sektor jasa keuangan.
“Banyak sekali platform digital yang berkembang di sektor keuangan dan ini semua akan mendukung bagaimana mempercepat pertumbuhan ekonomi kita di masa digital ini,” kata Wimboh usai rapat terbatas dengan presiden dan sejumlah menteri di Istana Negara, Kamis (10/6/2021).
Dia menyampaikan, banyak jasa keuangan berbasis digital atau fintech yang sekarang terus tumbuh dan berkembang. Salah satu yang ramai digunakan saat ini yaitu jasa peminjaman melalui fintech peer to peer (P2P) lending atau fintech lending.
Hingga saat ini, total jumlah penyelenggara fintech lending yang terdaftar dan berizin di OJK mencapai 146 perusahaan. Selain itu, masih terdapat entitas yang belum terdaftar dan berizin.
“Sekarang ini lending tidak hanya diberikan oleh lembaga keuangan maupun oleh bank tapi bisa dilakukan oleh peer to peer. Jumlah yang diberikan pinjaman melalui P2P ini sudah besar sekali, yaitu Rp 194,1 triliun,” ujar Wimboh.
Dia mengatakan, potensi ekonomi digital Indonesia ini juga ditunjang oleh besarnya jumlah penduduk Indonesia dengan angka 270,2 juta jiwa, serta luasnya wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Wimboh berharap penyedia layanan digital dalam negeri mampu menangkap potensi tersebut sehingga potensi ini tak dimanfaatkan oleh negara asing.
“Kami yakin ini suatu momentum yang harus kita dorong dan kita kembangkan, sehingga nanti, yang menjadi backbone perekonomian kita ke depan adalah perekonomian yang berbasis digital,” ujar dia.
SUMBER
(Indonesiatech)
Komentar