Ruby Alamsyah, seorang Pengamat teknologi informasi (TI) mengatakan, penyedia pinjaman online atau pinjol ilegal sudah marak di Tanah Air sejak beberapa tahun terakhir.
“Selama ini, kasus-kasus kebocoran data pribadi di aplikasi pinjol itu murni karena aplikasi pinjol ilegal tersebut sebenarnya mencuri data pribadi kita secara langsung. Tetapi memang terkesan “diberikan izin” oleh penggunanya,” kata Ruby, Selasa (27/4/2021).
Menurut pemantauan Ruby, pinjol ilegal mencuri data pribadi melalui fitur-fitur semacam spyware pada aplikasi yang dipasang oleh pengguna di perangkatnya. Ruby menyebutkan, fitur-fitur mirip spyware itu biasanya muncul dalam bentuk permintaan izin akses SMS, WhatsApp, lokasi dan juga kamera smartphone.
“Permintaan akses tadi ditaruh di awal sama aplikasi-aplikasi pinjol ilegal untuk apa? Karena dia butuh jaminan terhadap orang kabur (tidak bayar pinjaman), namanya juga dia ilegal kan,” kata Ruby.
Dengan akses ke smartphone itu, penyedia pinjol ilegal dapat mengetahui siapa yang mengajukan pinjaman dan memiliki jaminan untuk melakukan penagihan.
“Dia (pinjol ilegal) bisa tahu siapa yang pinjam, kontaknya siapa saja, biasa SMS sama siapa, WhatsApp sama siapa, segala macam lah,” ujar Ruby.
Ruby mengatakan, ada beberapa cara mencegah pencurian data pribadi oleh pinjol ilegal. Cara pertama dan yang paling mudah adalah jangan pernah memasang aplikasi pinjol yang ilegal atau tidak terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di smartphone.
“Karena apa? Kalau yang terdaftar di OJK itu semua aplikasinya sudah dicek. Dia enggak ada tuh yang melanggar aturan seperti yang tadi. Enggak ada yang bisa menyisipi fitur-fitur semacam spyware, seperti yang tadi,” kata Ruby.
Ruby mengatakan, sekali saja aplikasi pinjol ilegal itu terpasang di smartphone, maka secara otomatis data-data pribadi yang ada di smartphone pengguna bisa diambil oleh perusahaan ilegal tersebut.
Cara kedua adalah jangan memasang aplikasi-aplikasi yang tidak resmi atau yang tidak diketahui secara pasti developernya. Selalu perhatikan saat mengunduh aplikasi di handphone termasuk izin akses apa yang diminta oleh aplikasi tersebut dan apakah sesuai dengan fungsinya.
“Misalnya, aplikasi game minta akses ke kamera, atau aplikasi game minta akses ke galeri foto. Itu enggak nyambung kan. Kalau ada aplikasi yang kita install lalu meminta izin-izin ke data pribadi kita yang sebenarnya enggak ada hubungannya sama aplikasi tersebut, segera batalkan penginstallan aplikasi tersebut,” pungkas Ruby.
SUMBER
(Indonesiatech)
Komentar