Decentralized Finance atau DeFi serta DAO terlihat memiliki masa depan yang cukup cerah. Ini merupakan pernyataan Investor Miliarder, Mark Cuban. Bahkan, Mark juga menyebut bank harus takut dengan kedua hal itu.
“Ada banyak lembaga keuangan yang harus diperhatikan,” ungkap dia dalam sebuah unggahan blog pada hari Minggu (13/6/2021).
DeFi bertujuan untuk ciptakan kembali sistem keuangan tradisional dengan mata uang kripto. Sedangkan DAO merupakan organisasi otonom terdesentralisasi yang bisa mengatur dan mengawasi aplikasi DeFi dan proyek lainnya.
Adapun DAO seperti perusahaan atau organisasi tradisional lainnya, namun lebih memiliki kontrol dalam DAO dengan didemokratisasi.
Contohnya, dengan pinjaman DeFi pengguna bisa meminjamkan cryptocurrency seperti bank tradisional dengan mata uang fiat dan mendapatkan bunga sebagai pemberi pinjaman. Aplikasi pinjaman DeFi seperti Aave, Compound dan Maker diatur oleh DAO.
“Aave seperti Compound pesaingnya terlihat seperti bank. Tapi tidak. Aave adalah platform yang sepenuhnya otomatis, tanpa izin di mana tidak ada bankir, bangunan, toasters, brankas, uang tunai, formulir untuk diisi, peringkat kredit yang terlibat,” kata Mark melanjutkan.
Menurut dia, semuanya dikendalikan oleh smart contracts dan sepenuhnya otomatis. Dia mengatakan pengguna tidak perlu mendapatkan persetujuan dari siapapun dan membutuhkan beberapa menit saat mengambil pinjaman.
Namun sayangnya DeFi sangat berisiko. Di dalam DeFi tidak ada regulasi atau asuransi seperti bank tradisional. Mark menyebutkan memang ada resikonya dalam teknologi tersebut. Namun menurutnya pendekatan DeFi merupakan masa depan perbankan personal.
SUMBER
(Indonesiatech)
Komentar