Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyelesaikan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024. Menteri Kominfo (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, peta jalan tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat transformasi digital dengan empat fokus utama.
“Peta Jalan Indonesia Digital yang pertama adalah percepatan infrastruktur untuk memperluas akses masyarakat terhadap internet. Kedua, mendorong adopsi teknologi. Ketiga, peningkatan talenta digital dan terakhir menyelesaikan regulasi pendukung yang bertujuan untuk menyiapkan masyarakat digital,” jelas dia dalam Program Prime Talk Metro TV “Peta Jalan Indonesia Digital”, di Jakarta, Jumat (26/06/2021).
Johnny melanjutkan, percepatan infrastruktur digital ini bisa menjadi fondasi utama untuk menghadirkan layanan digital dan mendukung transformasi digital. Karenanya, untuk memastikan pembangunan infrastruktur secara merata di semua level, Pemerintah telah membuat proyek besar pembangunan infrastruktur internet di 12.548 desa.
“Langkah ini untuk menerjemahkan arahan Presiden Joko Widodo agar Indonesia mengambil langkah yang cepat dan konsisten akibat dampak Covid-19. Jadi, Kominfo membangunnya mulai dari level tulang punggungnya backbone melalui pembangunan fiber optic di darat dan di laut yang massif dilakukan dan ditargetkan selesai pada tahun 2022,” tegas dia.
Menteri Johnny menjelaskan, akses internet di wilayah terluar, tertinggal, terdepan atau disingkat 3T, akan dibangun Kominfo di 9.113 desa dan kelurahan.
“Tahun 2022 nanti kita tentu berharap seluruh desa dan kelurahan di Indonesia sudah di-cover oleh BTS. Selain itu, Pemerintah juga akan membangun layanan internet 5G untuk publik dan komersial. Ini butuh biaya yang banyak,” ujar dia.
Pemerintah Indonesia menggunakan serat optik untuk meningkatkan konektivitas digital hingga kebijakan meluncurkan High-Throughput Satellite SATRIA-1. Satelit multifungsi itu digunakan untuk melengkapi jaringan kabel serat optik yang sudah terbangun.
“Saat ini kita menggunakan 9 satelit untuk keperluan kapasitas telekomunikasi kita dan untuk Kominfo sendiri memakai 5 satelit untuk mendukung layanan akses internet untuk masyarakat, lalu membangun microwave link di wilayah-wilayah yang sangat sulit di middle-mile untuk menghubungkan titik yang satu dengan yang lain,” jelas Johnny.
Adapun, satelit yang akan diluncurkan di Amerika Serikat pada tahun 2023 mendatang, bisa digunakan untuk penyediaan akses internet di 150.000 titik layanan publik dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia yang belum tersedia akses internet.
“Fasilitas internet pada 150.000 titik layanan publik tersebut terdiri dari 3.700 fasilitas kesehatan, 93.900 sekolah atau pesantren, 47.900 kantor desa dan kelurahan, serta 4.500 titik layanan publik lainnya. Untuk komersial operation-nya di Kuartal ke-4 di tahun yang sama dan saat ini sudah rampung ke dalam tahap pembiayaan,” pungkas Menkominfo.
(Indonesiatech)
Komentar