Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membentuk team bernama Kominfo-Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Mirra Tayyiba selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo menyatakan, tim ini dibentuk untuk mengantisipasi insiden keamanan siber di lingkungan Kementerian Kominfo.
“Kementerian Kominfo perlu menyiapkan strategi dan langkah-langkah yang komprehensif, mulai dari antisipasi mitigasi hingga penanggulangan dan pemulihan bila terjadi insiden keamanan siber. Untuk menjawab kebutuhan tersebut khususnya pemulihan insiden keamanan siber, perlu dibentuk Computer Security Incident Response Team,” ujar dia dalam Peluncuran Kominfo-CSIRT secara virtual, dari Jakarta, Jumat (02/07).
Menurut Mira, KCSIRT memiliki tiga tujuan utama. Pertama yaitu untuk mewujudkan ketahanan siber yang handal dan profesional, lalu juga melakukan koordinasi dan kolaborasi layanan keamanan siber, serta membangun kapasitas sumberdaya keamanan siber.
“Kementerian Kominfo tahun ini dengan fasilitasI BSSN membentuk Kominfo-CSIRT. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Kepala BSSN dan seluruh tim di BSSN,” jelas Mira.
Mira kemudian menyampaikan, KCSIRT akan berperan sebagai wadah koordinasi antar unit dan atau pemangku kepentingan di lingkungan Kominfo terkait dengan keamanan informasi.
“Untuk efektifitas kerja, Kominfo-CSIRT tidak saja beranggotakan tim dari Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI), tetapi juga melibatkan perwakilan unit kerja eselon I di Kementerian Kominfo,” kata dia.
KCSIRT juga membuka beberapa kanal untuk menerima semua respon terkait masalah keamanan siber di lingkungan Kementerian Kominfo, baik melalui form aduan di website, call center maupun via pesan WhatsApp.
“Selanjutnya, tim akan memberikan peringatan terkait adanya insiden siber kepada pemilik sistem elektronik, serta menyediakan informasi statistik terkait layanan,” pungkas Mira.
(Indonesiatech)
Komentar