Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menanti-nantikan kehadiran sejumlah perusahaan untuk melantai di pasar modal domestik lewat skema penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Beberapa perusahaan yang disebutkan namanya adalah GoTo, entitas hasil merger Gojek dengan Tokopedia.
Ada juga PT Bukalapak.com Tbk sudah lebih dahulu mengajukan IPO dengan target dana Rp 22 triliun dan juga PT Global JET Express (J&T Express), PT Tinusa Travelindo (Traveloka), dan Bukalapak yang bahkan sudah mendapatkan kode perdagangan yaitu BUKA.
Komisaris BEI, Pandu Patria Sjahrir mengatakan, nilai kapitalisasi pasar GoTo diperkirakan sebesar US$ 18 miliar atau setara Rp 261 triliun (kurs Rp 14.500/US$), J&T Express sebesar US$ 7,8 miliar atau Rp 113 triliun, Bukalapak US$ 6,05 miliar atau Rp 88 triliun dan Traveloka sebesar US$ 2,75 miliar atau Rp 40 triliun.
Jika IPO GoTo menjadi kenyataan, maka diprediksikan akan menjadi nilai kapitalisasi pasar terbesar keenam di BEI setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Jika keempat perusahaan unicorn tersebut masuk bursa maka berpotensi akan meningkatkan bobot MSCI Index yang saat ini dikuasai 22 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar US$ 95,30 miliar, bertambah menjadi sebanyak 26 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 103,32 miliar.
“Setengah unicorn dari ASEAN datang dari Indonesia. Di luar populasi yang besar, kebijakan pemerintah juga meng-encourage inovasi,” jelas Pandu dalam acara Meet The Expert: Energizing Market through Company Public Offering yang diselenggarakan Mandiri Sekuritas, Rabu (14/7).
(Indoneisatech)
Komentar