Setelah sebelumnya menguat pada awal perdagangan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street akhirnya melemah pada penutupan perdagangan Jumat (16/7). Hal tersebut dikarenakan adanya kekhawatiran investor soal lonjakan kasus Covid-19, terutama adanya penularan virus Corona varian Delta.
Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami anjlok hingga 0,86% ke posisi 34.687,852, disusul indeks S&P 500 yang ambles 0,76% ke 4.327,110.
Indeks Nasdaq juga turun 0,80% ke posisi 14.427,240. Teknologi raksasa seperti Amazon dan Apple pun turun lebih dari 1% menjadi pemberat indeks ini. Selain itu, saham Nvidia anjlok 4,2%. Sementara itu, indeks sektor teknologi S&P juga tergerus hampir 1%.
Berbeda denganyang lain, saham Moderna Inc melonjak 10,3% ke rekor tertinggi setelah Indeks S&P Dow Jones menyebutkan produsen obat tersebut akan bergabung dengan indeks S&P 500 pada awal perdagangan pada 21 Juli.
“Covid mulai mempengaruhi pasar, ironisnya, untuk pertama kalinya sejak musim panas lalu, ketika perdagangan dibuka kembali,” kata Jake Dollarhide selaku CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma, Sabtu (17/7).
Sepanjang minggu ini, kekhawatiran investor soal adanya lonjakan inflasi baru-baru ini diimbangi dengan jaminan dari Ketua bank sentral AS alias The Fed Jerome Powell bahwa lonjakan harga yang terjadi bersifat sementara.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga membantu menyeimbangkan sentimen pasar setelah menyatakan bahwa inflasi tinggi kemungkinan akan melandai dalam beberapa bulan.
“Saya tak mengatakan bahwa ini adalah fenomena berumur 1 bulan. Namun menurut saya dalam jangka menengah kita akan melihat pelemahan inflasi kembali ke level normal,” jelas Yellen.
(Indonesiatech)
Komentar