Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan kepada wartawan, Senin (19/7), bahwa Polri telah bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dalam mengusut kasus hoax ambulans kosong yang takuti warga.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay meminta kepolisian untuk menangkap pelaku penyebar kabar adanya ambulans kosong yang sengaja mondar-mandir.
“Pihak kepolisian diminta untuk mengusut pelaku penyebar hoaks. Kepolisian memiliki satuan khusus terkait hal itu, Dittipidsiber (direktorat tindak pidana siber). Satuan ini biasanya selalu cepat dalam memburu para pelaku siber. Diharapkan, dengan tindakan cepat dan tegas dari aparat hukum, para pelaku akan segera ditangkap,” ujar Saleh kepada wartawan, Minggu (18/7).
Seperti yang pernah terjadi di Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Polisi meringkus pelaku perusakan mobil ambulans yang tengah membawa pasien. Pelaku tersebut merusak kaca mobil ambulans menggunakan helm karena termakan kabar bohong media sosia; yang menyebutkan banyak mobil ambulans yang lalu-lalang aslinya tidak membawa pasien.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, kejadian tersebut bermula saat sopir ambulans, yakni AA (27), warga Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, mengendarai mobil bernomor polisi K-8489-ZA bersama 2 saksi, Selasa (13/7) petang. Mobil yang membawa pasien suspek COVID-19 ini melintas di Jalan Wonosari tepatnya dari arah barat menuju arah timur.
“Nah, sesampainya di depan Polsek Piyungan itu, mobil ambulans disalip 2 orang berboncengan pakai motor. Selanjutnya motor itu berjalan zigzag di depan ambulans,” katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Rabu (14/7).
Hal itu membuat AA mempertanyakan alasan pengendara motor tersebut berhenti di tengah jalan. Alhasil, terjadi cekcok mulut dan tiba-tiba salah seorang saksi sempat dipukuli orang tak dikenal. Atas kejadian tersebut, AA melapor ke Polres Bantul. Polisi kemudian bergerak dan meringkus IZ alias Unyil (28), warga Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, malam harinya.
Dari pengakuan Unyil, ia melempar kaca belakang mobil ambulans menggunakan helm miliknya. Alasan ia melakukan hal tersebut karena kesal terhadap sirene dan klakson ambulans yang membuatnya terburu-buru. Tak hanya itu, Unyil melakukan perusakan mobil ambulans karena menduga mobil tersebut tidak sedang membawa pasien seperti yang ia lihat di medsos.
“Jadi selama ini pelaku (Unyil) terprovokasi video maupun chat di media sosial yang menyebut jika selama ini ambulans kosong hanya muter-muter untuk menakuti warga,” pungkas Kapolres Bantul AKBP Ihsan.
(Indonesiatech)
Komentar